Menyatukan Aksara Jawa Dengan Aksara Jawa Kuna di Joko Dolog.

Rajapatni.com: Surabaya (6/7/24) – Manunggaling Aksara ana ing Joko Dolog Surabaya. (Menyatunya aksara ada di Joko Dolog Surabaya). Joko Dolog, yang menjadi perwujudan Sri Maharaja Kertanegara, telah mendiami sejengkal lahan kecil di belakang ꦠꦩꦤ꧀ꦄꦥ꧀ꦱꦫꦶ Taman Apsari sejak awal 1800 an. Awalnya arca ini berada di Bejijong, Trowulan.

Bersama dengan arca Joko Dolog yang bersifat Budhis ini terdapat inskripsi beraksara ꦗꦮꦏꦸꦤ Jawa Kuna berbahasa Sansekerta. Arca ini pernah akan dibawa ke luar negeri. Tapi gagal dan akhirnya disemayamkan di gundukan tanah di taman indah Huiz Van Simpang, yang sekarang menjadi gedung negara Grahadi.

Mendekatkan Aksara Jawa dengan aksara pendahulunya, aksara Jawa Kuna di Joko Dolog. Foto: nanang

Dalam rangka menyambut tahun baru Jawa 2024, yang biasa disebut Suroan, komunitas budaya Surabaya ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, memaknainya dengan menyatukan literasi Kuna milik bangsa Jawa. Yaitu Aksara Jawa Kuna (Kawi) yang terdapat pada lapik arca dengan aksara Jawa modern (Carakan atau hanacaraka).

Dalam kalender Jawa, Suro merupakan bulan pertama dalam permulaan tahun baru Jawa. Dan, tahun baru Jawa, 1 Suro 1958 bertepatan dengan hari Senin, 8 Juli 2024. Menjelang 1 Suro 1958 (8 Juli 2024) banner beraksara Jawa yang berbunyi ꦥꦿꦯꦱ꧀ꦠꦶꦮꦸꦫꦫꦺꦄꦂꦕꦥꦼꦂꦮꦸꦗꦸꦝꦤ꧀ꦯꦿꦷꦩꦲꦴꦫꦴꦗꦏꦽꦠꦤꦴꦒꦫ “Prasasti Wurare, Arca Perwujudan Sri Maharaja Kertanegara” disematkan untuk mengiringi bulan Sura.

Komunitas Puri Aksara Rajapatni mencoba memperkenalkan nama prasasti Wurare melalui pemasangan banner dengan aksara Jawa. Foto: nanang

ꦮꦸꦫꦫꦺ Wurare adalah nama tempat di Bejijong dimana arca yang bertuliskan Aksara Jawa Kuna ini ditemukan. Sedangkan Aksara Jawa (baru) adalah wujud pemajuan Aksara Jawa Kuna sebagaimana digunakan dalam penulisan pada lapik arca Joko Dolog.

Sekarang yang menjadi tugas kita sebagai bangsa Jawa adalah bagaimana melestarikan Aksara Jawa di Surabaya. Penyatuan Aksara Jawa Kuna dan Aksara Jawa (Carakan) menjadi simbol penyatuan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ aksara Nusantara.

Tugas dan kewajiban kita bersama dalam pelestarian budaya dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya. Foto: nanang

ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ Aksara Nusantara terdiri dari beberapa aksara yang masih ada di Nusantara ini seperti Jawa, Kawi, Bali, Sunda dan lainnya. Semuanya adalah identitas bangsa Indonesia. Hilangnya satu aksara seperti hilangnya satu pulau.

Karenanya makna penyatuan Aksara Jawa Kuna dan Aksara Jawa (baru) bisa pula dimaknai dengan penyatuan dua wilayah yang bertikai antara ꦥꦚ꧀ꦗꦭꦸ Panjalu dan Jenggala. Pemajuan makna untuk kekinian adalah menjaga persatuan dalam wawasan Nusantara.

ꦮꦮꦱꦤ꧀ꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ Wawasan Nusantara adalah konsep pemahaman tentang keberagaman wilayah, budaya, sumber daya alam, serta potensi Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas. Dengan adanya ini mengajarkan pentingnya memahami dan menghargai keberagaman tersebut untuk memperkuat kesatuan bangsa (Fakta. Hukum Umsu).

Dalam bulan ꦱꦸꦫ Sura ini akan digelar Festival Joko Dolog mulai 23 – 25 Juli 2024 dan diharapkan melalui festival ini terwujud upaya upaya nyata pelestarian budaya bangsa. Salah satu mata kegiatan adalah Talkshow mengenai pentingnya mengenalkan kembali Aksara Jawa di Surabaya pada khususnya. Selain itu akan digelar wayang kulit, Ludruk dan pertunjukan lainnya. (Nanang).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *