Gali dan Perkaya Local Wisdom Oriented History Untuk Surabaya.

Sejarah

Rajapatni.com: SURABAYA – Begitu mengunggah sebuah artikel tentang tidak tersajikannya (terinformasikannya) keberadaan para Bupati Surabaya pada wadah dan institusi pemerintah Kota Surabaya seperti museum maupun bangunan cagar budaya eks Kantor Kabupaten Surabaya, warga yang merasa memiliki sanak famili menjadi bagian dalam kepemimpinan kabupaten Surabaya kala itu, langsung menyatakan dukungannya agar ada perhatian terhadap eks para bupati Surabaya, meskipun hanya berupa nama. Syukur bila ada foto foto bupati Surabaya.

Salah satu dari pihak, yang mengaku kakeknya pernah menjabat Bupati Surabaya, langsung berkomentar agar para Bupati Surabaya bisa dikenang dalam sejarah kepemimpinan Surabaya.

“Nah, apakah ada Bupati Surabaya yang namanya Mas Ngabehi Aminin. Beliau kakek saya. Info yang saya terima dari cerita cerita ibu, jabatan terakhir nya adalah Bupati yang diperbantukan”, tanya salah seorang warga, yang bernama Dendy kepada redaksi.

Redaksi pun minta foto kepada Dendy. Lalu dikirimnya.

Foto kakek Dendy, yang bernama MAS Ngabehi Aminin. Foto: kel

“Beliau lulusan HBS juga, yang masih 1 angkatan dengan Bapak Soekarno”, tambah Dendy. Maksudnya adalah Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno.

Bukan tidak mungkin, jika pihak pemerintah mau melakukan penelusuran untuk mencari siapa bupati bupati Surabaya, nantinya tentu akan tersusun daftar nama Bupati Surabaya, baik melalui keluarga maupun melalui sumber sumber kepustakaan.

Bupati Arya Nitiadiningrat. Foto: ist

Nantinya data yang masuk dari masyarakat tentu harus melalui uji verifikasi kebenaran. Apakah bisa? Tentu saja bisa! Malu, jika mengatakan tidak bisa.

Hingga sekarang, nyatanya masih ada trah bupati Surabaya, yang makamnya ada di Botoputih, Pegirian Surabaya. Dari mereka menjadi salah satu pintu penelusuran. Tentu mereka akan senang jika anggota keluarga (kakek kakek hingga buyutnya) menjadi bagian dari sejarah Surabaya.

Secara umum, warga Surabaya pun juga senang karena akan melengkapi sejarah Surabaya. Adanya kepala daerah bupati di Surabaya menunjukkan pernah adanya sistem pemerintahan kabupaten di Surabaya di masa lalu. Selain secara faktual, yakni peninggalan bangunan eks Kabupaten Surabaya, juga ada makam para bupati Surabaya.

Apa artinya dengan penetapan melalui SK Walikota terhadap bangunan eks Kabupaten Surabaya dan komplek makam Bupati Surabaya, jika keberadaannya tidak dimajukan (dimaknai), yang disertai dengan informasi yang layak. Mengenal mereka (bukti bukti peninggalan) adalah mengenal sejarah sistem pemerintahan Surabaya. Bahwa sebelum Surabaya berbentuk Pemerintahan Kota, dulunya adalah berbentuk Pemerintahan Kabupaten. Ini bagian dari ilmu pengetahuan.

Sebuah SK Walikota mengenai Cagar Budaya dibuat sesungguhnya adalah tindak lanjut dari rekomendasi yang diberikan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). TACB memang bertugas mengkaji kelayakan objek, yang diduga cagar budaya dan kemudian memberikan rekomendasi kepada Walikota untuk penetapan status cagar budaya.

Bisa juga TACB sebagai lembaga resmi, yang dibentuk pemerintah, melakukan kajian atas nama nama tokoh, yang pernah menjabat sebagai bupati Surabaya dan membuat daftar nama Bupati Surabaya untuk melengkapi data sejarah Surabaya. Sayang jika Surabaya dikatakan “Dutch Colonial Oriented History”, kurang “Local Wisdom Oriented History”.

Apakah tidak ada Sejarah Surabaya yang berbasis kearifan lokal? Ada pastinya! (PAR/nng)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *