Cerita Ramayana Mengandung Nilai Nilai Karakter Pendidikan Nasional.

Budaya

Rajapatni.com: SURABAYA – Cerita pewayangan Jawa, seperti Ramayana, tidak lepas dari akar asal muasalnya. Yaitu dari India. Menyimak masuknya budaya dan peradaban India ke Nusantara pada kisaran abad ke-4 Masehi, yang ditandai dengan penyebaran agama Hindu dan Budha serta pengaruh budaya India lainnya, menjadi tonggak peradaban baru Nusantara. Peradaban baru ini terkait dengan nilai keagamaan dan keyakinan, literasi, seni, sastra dan perdagangan.

Hingga sekarang di abad ke-21, jejak peradaban India itu masih membekas dan menjadi warna dari peradaban Nusantara (Indonesia). Ada agama Hindu dan Budha, ada cerita Ramayana dan Mahabharata, ada seni bangunan seperti candi Penataran dan ada pula sastra berliterasi Pallawa dan Bahasa Sansekerta. Yang tidak kalah pentingnya adalah nilai nilai moral.

Rama – Shinta dalam cerita Ramayana versi pewayangan Jawa. Foto: ist

Dari balik cerita pewayangan Ramayana dengan tokoh Rama dan Shinta, banyak nilai nilai moral yang bisa didapatkan. Begitu pulalah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan hingga sekarang di India. Pengaruh modernisasi dan kehidupan kontemporer memang membawa pengaruh. Ini terjadi dimana mana di penjuru dunia.

Pengaruh perkembangan teknologi juga membawa dampak, baik yang bersifat positif maupun negatifnya. Namun secara tradisional ketika suatu bangsa senantiasa ingat dengan aksaranya, maka antara tradisi dan modernisasi bisa hidup berdampingan dan saling mengisi.

India adalah negara yang berteknologi tinggi. Meskipun tidak secara keseluruhan, namun India memang memiliki perkembangan teknologi yang pesat dan telah menjadi pusat pengembangan teknologi, terutama dalam bidang IT. India memiliki banyak talenta di bidang IT, dan banyak orang India yang menduduki posisi penting di perusahaan teknologi global.

Meski demikian, India masih merawat tradisi di tengah tengah kemajuan. Nilai nilai sebagaimana terkandung dalam cerita Ramayana masih menghiasi kehidupan sosial budaya masyarakatnya.

 

Nilai Tradisi

Nilai moral dasar dari cerita Ramayana sebagaimana kita lihat dalam cerita Ramayana baik melalui film film Bollywood maupun Pewayangan Jawa adalah kesetiaan, cinta, pengorbanan, keberanian, dan menjaga kesucian diri.

Selain itu, cerita ini juga menyoroti pentingnya hormat kepada orang tua, menjaga kebenaran, dan keadilan. Ramayana juga mengajarkan nilai-nilai seperti mawas diri, sabar, dan rela berkorban.

Itu semua sebagaimana kita kita ketahui dalam norma norma kita sebagaimana tertuang dalam butir butir Pancasila serta 18 nilai karakter pendidikan nasional.

Cerita Ramayana dengan tokoh sentral Rama dan Sinta ini membeber nilai kesetiaan.

Ini digambarkan bagaimana Rama dan Shinta menunjukkan rasa saling setia yang tak tergoyahkan satu sama lain, bahkan dalam menghadapi cobaan berat.

Kisah cinta Rama dan Shinta adalah contoh cinta sejati, yang didasarkan pada kepercayaan dan kesetiaan.

Ada pula nilai pengorbanan dimana digambarkan Rama dan Shinta yang rela berkorban demi kebaikan orang yang mereka cintai dan untuk menegakkan kebenaran.

Dari perjalanan hidup mereka, ada nilai bela negara yaitu ketika Rama berjuang untuk melindungi kerajaannya dan rakyatnya dari ancaman Rahwana.

Disini ada nilai keberanian dimana Rama menunjukkan rasa berani itu dalam menghadapi Rahwana dan dalam upaya menyelamatkan Shinta.

Satu lagi dari sekian nilai nilai luhur yang patut ditiru dan diteladani yaitu hormat kepada orang tua. Rama selalu menghormati dan menaati perintah ayahnya, Raja Dasaratha.

Dalam perang 10 November 1945, salah satu lukisan Shochib menggambarkan bagaimana seorang pejuang sungkem kepada seorang ibu sebelum berangkat ke medan laga.

Pun demikian ketika presiden Soekarno mohon doa restu kepada ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, dengan sungkem.

Norma norma ini menjadi wujud keluhuran budi di Nusantara sebagaimana tercermin dari kisah Ramayana. Dengan senantiasa merawat hubungan kebudayaan yang terjalin antara Indonesia dan India, kita senantiasa diingatkan pada sejarah dan awal peradaban Nusantara yang tak lepas dari India. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *