Riwayat Radio Pemberontakan Bung Tomo Layak Diwadahi Dalam Bentuk Museum.

Sejarah

Rajapatni.com: SURABAYA – Bung Tomo (Sutomo) adalah ikon pertempuran 10 November di Surabaya. Ia dikenal karena perannya yang sangat penting dalam membangkitkan semangat juang rakyat Surabaya melalui pidato-pidatonya yang disiarkan melalui radio, yang mendorong mereka untuk melawan pasukan Inggris dan Sekutu.

Untuk menguatkan status Surabaya sebagai Kota Pahlawan, yang tak lepas dari sosok Bung Tomo, stadion bergengsi dengan kapasitas 45.000 penonton diberi nama Gelora Bung Tomo. Bahkan nama jalan dimana Makam Bung Tomo berada juga dinamakan jalan Bung Tomo. Betapa besar upaya untuk menghargai Bung Tomo.

Ironis. Tempat, yang menjadi saksi bisu bergeloranya pidato pidato perjuangan yang disiarkan melalui pemancar radio rakitan dari rumah di jalan Mawar 10, telah musnah.

Tempat bersejarah ini sesungguhnya bagai tempat dimana Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Bung Karno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

Sementara dari rumah di jalan Mawar 10 Surabaya adalah tempat dimana pidato pidato Bung Tomo dikumandangkan demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Surabaya sebagai kota multi juluk, salah satunya adalah Surabaya sebagai Kota Museum. Banyak museum di kota ini. Terakhir hadir adalah Museum Olahraga pada 2021. Museum Surabaya di gedung Siola juga baru direnovasi. Ada pula museum Pendidikan.

Radio tabung umum menerima siaran siaran pidato Bung Tomo. Foto: ist

Bung Tomo dengan sejarah radio pemberontakannya sangat layak dibuatkan museum mengingat perannya yang besar dalam mempertahankan kedaulatan. Apalagi perangkat radio pemancar Bung Tomo adalah pemancar rakitan. Ini menunjukkan suatu tekad kejuangan yang luar biasa. Untuk memancarkan saja harus ada upaya membuat radio pemancar (rakitan), bukan perangkat komersial yang siap pakai.

Pemancar rakitan ini kemudian menjadi bagian dari “Radio Pemberontakan” yang menyiarkan pidato Bung Tomo dan informasi terkait pertempuran di Surabaya.

Melalui siaran radio ini, Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat juang arek-arek Suroboyo dan rakyat daerah lain untuk melawan Sekutu.

Awalnya, pemancar ini berlokasi di Jalan Mawar, Surabaya. Kemudian, karena serangan Sekutu, pemancar dipindahkan ke Bangil.

Dari siaran siaran radio ini, kumandang siarannya menyebar ke daerah lain seperti Malang, Solo, dan Yogyakarta melalui RRI.

Riwayat Radio Pemberontakan Bung Tomo layak diwadahi dalam sebuah museum yang membanggakan rakyat Surabaya dan bangsa Indonesia. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *