Urunan Mandiri demi Pelestarian Aksara Jawa di Surabaya. 

Rajapatni.com: Surabaya (27/4/24) – Komunitas budaya, ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, terus mencari cara dalam membumikan Aksara Jawa, salah satu dari Aksara Nusantara. Cara itu adalah dengan berkolaborasi dengan pengelola Pusat Kuliner Tugiman atau Sentra Wisata Kuliner Tugiman di Komplek AL Kenjeran Surabaya. Adalah pihak Primkopal Lantamal V, yang dalam hal ini mengampu Pusat Kuliner Tugiman.

ꦥꦸꦱꦠ꧀ꦏꦸꦭꦶꦤꦺꦂꦠꦸꦒꦶꦩꦤ꧀ Pusat Kuliner Tugiman ini tidak jauh dari jalan arteri di wilayah Komplek AL Kenjeran. Setelah berbelok kiri dari jalan Kenjeran, lalu memasuki gerbang perumahan di jalan Wiranto, ada jalan pertama di sebelah kiri dan itulah jalan Tugiman. Dari mulut jalan Tugiman, kira kira 50 meter, maka sampailah di lokasi Pusat Kuliner Tugiman.

Pusat Kuliner ini relatif baru, yang setiap hari ramai dikunjungi pelanggan. Di tempat inilah, ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa itu akan menjadi penghias dan sekaligus penanda lokasi. Penanda dengan menggunakan tulisan Aksara Jawa tidak sekedar penanda tapi menjadi upaya pelestarian dan membumikan Aksara Jawa di Surabaya.

Seorang pedagang berfoto dengan salah seorang pembelajar aksara Jawa, John sebagai kenang kenangan di salah satu stand kuline di Pusat Kuliner Tugiman. Foto: nanang PAR

Ketua ꦥꦸꦱꦠ꧀ꦏꦸꦭꦶꦤꦺꦂꦠꦸꦒꦶꦩꦤ꧀ Puri Aksara Rajapatni, N. Purwono, ditemui pengelola dari Primkopal Lantamal V, Mayor Ventje, di lokasi Pusat Kuliner Tugiman pada Sabtu siang (27/4/24). Ventje menyambut baik niatan Puri Aksara Rajapatni yang selama ini berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya membumikan Aksara Jawa di Surabaya.

“Saya sangat senang dan sepakat dengan niatan membumikan Aksara Jawa dan saya ingin tidak sekedar banner yang dipasang di gerbang masuk ꦥꦸꦱꦠ꧀ꦏꦸꦭꦶꦤꦺꦂ Pusat Kuliner, tapi kalau bisa setiap stand ini secara seragam bertuliskan Aksara Jawa sesuai dengan nama stand masing masing “, jelas Ventje.

Ini respons yang sangat positif dan edukatif karena lokasi Kuliner ini berada di kompleks perumahan dan sekolahan sehingga penggunaan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ Aksara Nusantara ini menjadi media pengingat bagi semua kalangan tentang arti penting pelestarian Aksara Jawa.

Pemasangan banner beraksara Jawa ini adalah sebuah tugas akhir dari kegiatan ꦱꦶꦤꦻꦴꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Sinau Aksara Jawa yang dibuka gratis untuk umum dengan bangku terbatas dengan alasan efektifitas proses belajar mengajar.

Selama ini kegiatan belajar mengajar dan pengadaan banner sebagai tugas akhir pembelajar ꦱꦶꦤꦻꦴꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Sinau Aksara Jawa ditanggung bersama alias urunan.

“Semua pengeluaran aktivitas belajar hingga pembuatan banner adalah urunan demi membumikan Aksara Jawa”, jelas Purwono.

Urunan, yang digambarkan ꦥꦸꦂꦮꦤ Purwono selain berbentuk uang, juga tenaga serta support upaya pelestarian.

“Mereka ini ternyata ada yang warga ekspatriat yang tinggal di Surabaya. Ada ekspatriat asal Amerika dan juga dari Jepang”, tambah Purwono.

Seperti halnya dalam kegiatan penyerahan Banner beraksara Jawa secara ꦱꦶꦩ꧀ꦧꦺꦴꦭꦶꦱ꧀ simbolis ke pengelola Pusat Kuliner Tugiman, di sana hadir ekspatriat asal Amerika, John Pierce. John Pierce adalah expatriat yang ikut belajar Aksara Jawa dalam gelombang Sinau Aksara Jawa (SAJ) 2.

Menurut Purwono, komunitasnya akan membuatkan banner sebanyak stand atau pedagang yang ada di Pusat Kuliner Tugiman. Dirinya pun sudah berkoordinasi dengan pengurus ꦥꦸꦱꦠ꧀ꦏꦸꦭꦶꦤꦺꦂꦠꦸꦒꦶꦩꦤ꧀ Pusat Kuliner Tugiman untuk pendataan stand mulai dari nama stand, nomor telpon atau WA serta menu masakan. Data ini akan di Aksara Jawa kan untuk penulisan banner.

“Saya ingin Pusat Kuliner Tugiman ini seragam sehingga menambah kerapian dan keindahan“, ꦥꦸꦁꦏꦱ꧀ pungkas Ventje.

Hadir dalam penyerahan banner beraksara Jawa secara simbolis itu adalah Ita Surojoyo, Nanang Purwono, Ginanjar, Wiji Utomo dan John Pierce. (nanang PAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *