Sinau Aksara Jawa di Museum Pendidikan Surabaya Sambil Menikmati Dunia Lain.

Aksara

Rajapatni.com: SURABAYA – Gedung Museum Pendidikan Surabaya di jalan Genteng Kali 10 Surabaya adalah gedung peninggalan kolonial, yang dulunya berfungsi sebagai sebuah villa di tepi kali. Namanya villa rivierzight (villa riverview). Dapat dibayangkan betapa indahnya pemandangan sungai jika dipandang dari plataran villa.

Plataran villa rivierzight yang sekarang menjadi museum pendidikan. Foto: par

Sekarang pemandangan sungai dengan airnya yang berkilau di malam hari karena pantulan kelap kelip lampu kota terpadu dengan aktivitas dalam ruangan gedung yang dipakai sebagai kalas Sinau Aksara Jawa. Pemandangan interior yang klasik juga terpadu dengan kegiatan edukatif Sinau Aksara Jawa dengan fashion pengajar yang berkebaya khas Jawa.

Ita Surojoyo mengajar aksara Jawa. Foto: nng

Di sana, belajar literasi Jawa sekaligus belajar budaya Jawa. Karena dalam pembelajaran juga diselingi dengan cerita cerita pengalaman yang terkait dengan budaya Jawa. Suasana belajar Aksara Jawa sekaligus merasakan suasana klasik tempo dulu.

Belajar literasi Jawa berbalut udaya Jawa. Foto: nng

Dengan perpaduan suasana para peserta Sinau Aksara Jawa pada kesempatan Sabtu sore (21/6/25) dapat merasakan pengalaman baru di dunia lain. Setelah di dunia darat, lantas peserta dapat menikmati berwisata perahu memecah ketenangan permukaan air kalimas.

Berwisata perahu usai belajar aksara Jawa. Foto: nng

Kegiatan edukatif Sinau Aksara Jawa ini menjadi perhatian dari mantan peserta Sinau Aksara Jawa Batch 1, khususnya warga ekspatriat Jepang, yang karena hubungan Aksara dalam seni budaya kekinian, terus memberikan dukungan dan dorongan agar Aksara Jawa terus bisa berkembang di Surabaya.

Berperahu dari Dermaga Taman Prestasi, sebagai sarana wisata di lingkungan Taman Prestasi, pengunjung hanya merogoh kocek 10.000 per orang. Kesempatan bermalam Minggu ini tidak disia siakan oleh peserta dan pengurus Rajapatni.

Kesannya, mereka mengarungi sungai Kalimas bagai berperahu di kanal kanal kota Amsterdam. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *