Semangat juang adalah nilai-nilai luhur, yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sejarah Budaya

Rajapat.com: SURABAYA – Nilai nilai Kejuangan di kota Pahlawan Surabaya adalah warisan budaya, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kejuangan Surabaya tidak hanya tercermin dari peristiwa 10 November 1945, di pertengahan abad 20.

Semangat juang itu adalah warisan para pendahulu dari abad abad sebelumnya. Di akhir abad 13 misalnya dikenal dengan adanya peristiwa pengusiran bala tentara Tartar dari bumi Surabaya oleh rakyat Kudadu Surabaya yang pimpinan Raden Wijaya.

Berikutnya Perang Trunojoyo, yang terjadi antara tahun 1674 hingga 1680. Perang ini melibatkan pemberontakan Pangeran Trunojoyo dari Madura dan pasukannya termasuk rakyat Surabaya melawan Kesultanan Mataram, yang dibantu oleh VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda).

Lantas di abad 18 terjadi lagi Perang Jayapuspita sekitar tahun 1717-1723. Perang ini merupakan bagian dari rangkaian Perang Suksesi Jawa II, yang melibatkan pemberontakan terhadap pemerintahan Amangkurat IV di Kartasura, dengan Jayapuspita memimpin pemberontakan di Surabaya.

Semangat juang arek arek Surabaya tak pernah padam. Foto: ist

Kemudian juga terjadi di pertengahan abad 20 yang dikenal dengan perang Surabaya pada 10 November 1945, guna mempertahankan kedaulatan bangsa yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Dari rentetan perjuangan di bumi Surabaya itu secara kultural jiwa kejuangan itu diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Semoga nilai nilai kejuangan itu tetap lestari hingga di kemudian hari.

Zaman sekarang tentu berbeda dengan dulu, di era sekarang seiring dengan perkembangan teknologi, sosial dan budaya, pelestarian dan perubahan sudah saling berpacu. Siapa lebih cepat lainnya akan hilang. Karenanya apa apa yang perlu dilestarikan harus dijaga dan dilindungi agar tidak binasa. Apalagi terhadap benda benda yang tidak kasat mata atau umum disebut intangible (tidak bendawi). Diantaranya adalah nilai nilai kejuangan.

Untuk menjaga nilai-nilai kejuangan agar tetap hidup dalam ingatan, penting untuk melakukan berbagai upaya, termasuk memahami dan menghayati sejarah perjuangan bangsa, meneladani semangat para pahlawan, serta mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah kongkritnya adalah mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Mengunjungi lokasi pertempuran atau tempat bersejarah lainnya dapat membantu menghadirkan nuansa perjuangan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Salah satunya adalah situs Mawar 10 Surabaya. Ketika bangunan bersejarah yang kasat mata sudah tiada karena dibongkar perlu ada upaya menghadirkan tetenger agar bisa dipakai sebagai panduan visual dalam menghayati nilai nilai yang terkandung.

Untuk ini pemerintah harus turun tangan untuk menghadirkan simbolisasi sebagai jembatan penghubung masa lalu dan masa sekarang.

Salah satu contoh praktis terkait dengan Rumah Radio Bung Tomo yang telah hilang, maka anak anak sekolah SMKN 12 Surabaya menciptakan radio, yang diberi nama atau merek “Radio Bung Tomo “. Masih ada lagi bentuk bentuk lainnya sebagai ajang kreativitas bagi semua.

Kejuangan atau semangat juang adalah nilai-nilai luhur, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nilai-nilai ini, seperti semangat pantang menyerah, rela berkorban, dan cinta tanah air, merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu terus dijaga dan dilestarikan. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *