SAJ Wadah Belajar dan Mengajar Aksara Jawa

Aksara:

Rajapatni.com: SURABAYA – Kegiatan belajar aksara Jawa, “Sinau Aksara Jawa” untuk gelombang ke VII (SAJ 7) oleh Puri Aksara Rajapatni, berlangsung pada Sabtu (28/6/25). Kegiatan yang bertempat di Museum Pendidikan Surabaya kali ini, pada Sabtu (28/6/25) mengusung pelajaran Aksara Rekan.

Penggunaan Aksara Rekan mendekatkan pada penulisan dan makna aslinya. Foto: nng

Aksara rekan merupakan huruf tambahan, yang sebetulnya jarang digunakan dalam penulisan bahasa Jawa. Sebab, fungsi utama aksara ini adalah untuk menuliskan aksara konsonan pada kata-kata asing. Secara khusus, aksara rekan digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Arab, yang keberadaannya dipertahankan seperti aslinya.

Aksara rekan jembatan mendekatkan pada penulisan dan makna asli. Foto: nng

Misalnya kata dalam nama Khofifah. Nama “Khofifah” dalam bahasa Arab, yang sebetulnya bentuk lain dari “Khafifah”, memiliki arti gesit, lincah, dan dicintai. Ada juga yang mengartikannya sebagai pemimpin. Dalam konteks nama tokoh, seperti Khofifah Indar Parawansa, nama ini mungkin juga disematkan dengan makna kepemimpinan dan keberhasilan.

Dalam bahasa Jawa “Khafifah” lebih dikenal dengan suara / pengucapan “Kopipah”, yang ditulis ꦏꦺꦴꦥꦶꦥꦃ. Untuk mendekatkan ke penulisan aslinya, yang bermakna gesit dan lincah, maka digunakanlah aksara rekan dimana aksara “Ka” diubah menjadi “Kha”, “Pa” menjadi “Fa”. Sehingga keseluruhan menjadi ꦏ꦳ꦥ꦳ꦶꦥ꦳ꦃ (Khafifah).

Ada penambahan titik tiga di atas Ka (ꦏ) dan jadilah Kha (ꦏ꦳). Juga pada Pi (ꦥꦶ) ditambah titik tiga di atas menjadi Fi (ꦥ꦳ꦶ). Begitu pula dengan suara Fah, yang dengan menambahkan titik tiga di atas Fah, sehingga menjadi (ꦥ꦳ꦃ). Keseluruhan menjadi Khafifah (ꦏ꦳ꦥ꦳ꦶꦥ꦳ꦃ).

Asyikul Hasan, mahasiswa bahasa Jawa Unesa memberikan pendampingan ajar Aksara Jawa. Foto: nng

Kelas Sinau Aksara Jawa ini juga sekaligus menjadi ajang latih ajar (mengajar), yang dimanfaatkan oleh mahasiswa Bahasa Jawa Unesa. Melalui kelas Sinau Aksara Jawa, si mahasiswa, Asyikul Hasan, belajar mengajar, yang kebetulan pada hari itu, Sabtu (26/25), guru yang biasanya mengajar sedang berhalangan hadir. Asyikul Hasan bisa menguji keterampilan dan pengetahuan beraksara Jawanya dengan mengajar sesuai dengan materi ajar yang telah disiapkan.

Rahmadian, alumni kelas SAJ 3, mempraktekkan ketrampilannya dengan membantu pengajaran aksara Jawa. Foto: nng

Kegiatan ini juga dimanfaatkan oleh alumni SAJ 3, yang statusnya baru lulus dari SMKN 7 Surabaya. Karena keterampilan dalam aksara Jawa dan Balinya, Ia juga berkesempatan mempraktekkan transfer ilmunya.

Jadi kelas Sinau Aksara Jawa (SAJ) menjadi pembelajaran mengajar dan belajar aksara Jawa. Tentu kelas ini terbuka bagi mahasiswa, seperti mahasiswa bahasa Jawa Unesa dan Universitas lainnya, untuk bisa menjadi tempat belajar/praktek mengajar aksara Jawa.

Melalui kelas Sinau Aksara Jawa (SAJ) juga menjadi jalan dalam berbagi pengetahuan kepada masyarakat dalam upaya pemajuan Aksara Jawa sebagai budaya Nusantara. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *