Rencana Pemajuan Bahasa Sansekerta.

Aksara:

Rajapatni.com: SURABAYA – Indonesia dan India memiliki sejarah hubungan budaya yang panjang dan kerja sama di bidang ini terus diperkuat. Ini mencakup berbagai bentuk pertukaran, seperti pertukaran delegasi seniman, festival seni, dan pameran seni.

Perkuatan kerjasama itu telah diperkuat dengan penandatanganan Program Pertukaran Budaya Indonesia-India 2025-2028 yang ditandatangani dalam rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Republik India pada Januari 2025 lalu. Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan oleh Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, dan Menteri Kebudayaan India, Shri Gajendra Singh Shekhawat.

Ini menunjukkan gambaran positif dan optimisme antar kedua negara. Dengan penuh kesadaran, rasa optimisme ini ditangkap oleh komunitas aksara jawa Surabaya, Puri Aksara Rajapatni. Komunitas ini melalui aksara Jawa tidak hanya mengenalkan dan mengajarkan aksara jawa ke publik, tapi juga melacak akar sejarah, yang ternyata terkait dengan India.

Ita Surojoyo gives Sarong in Javanese Script motif as a souvenir to Ambassador Sandeep Chakravorty (right) . Photo : vina

Karenanya Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty meneumpatkan diri bertemu Puri Aksara Rajapatni di sela sela kunjungan kerjanya di Surabaya. Dari pertemuan dan pembicaraan tidak formal itu lahir satu agenda dalam upaya memajukan bahasa Sanskerta. Sementara bahasa Sanskerta sendiri masih umum digunakan di Indonesia sebagai bahasa serapan.

Ke depan diharapkan akan ada pertukaran mahasiswa, guru dan pegiat yang mengampu aksara dan bahasa. Agenda ini menjadi bentuk implementasi nyata dari kerjasama budaya Indonesia India.

“Sebagai awalan kita lakukan melalui zoom. Berikutnya bukan tidak mungkin, kita bisa melakukan pengiriman guru untuk belajar bahasa Sansekerta di India. Nantinya terbuka untuk jenjang S1, S2 dan bahkan S3”, jelas Dubes Chakravorty dalam pertemuannya dengan Puri aksara Rajapatni di Surabaya (24/5/25).

Introducing Javanese Alphabet used in Calendar. Photo: vina

Ini adalah peluang besar bagi guru guru bahasa Jawa serta pegiat bahasa dan aksara di Jawa. Menurut Konsul Kehormatan India untuk Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY, Manota Bhat, peluang juga untuk mereka yang diluar Jawa.

“Bahkan jika ada peserta yang datang dari luar pulau, seperti Kalimantan dan Sulawesi, bisa saja”, tegas Manoj Bhat, Konsul Kehormatan India di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sementara itu dalam menyongsong berbagai kegiatan ke depan itu, Puri aksara Rajapatni akan menginventaris guru guru bahasa Jawa yang berkompeten untuk mengembangkan bahasa asing kuno, Sansekerta. Program ini nantinya sebagai bentuk penguatan kerjasama budaya Indonesia India. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *