“Radio Bung Tomo” Kembalikan Memori Kolektif Yang Terkoyak.

Sejarah

Rajapatni.com: SURABAYA – Upaya mengembalikan nilai nilai kejuangan dari Mawar 10 Surabaya, yang dulu dikenal sebagai tempat eks Rumah Radio Bung Tomo, beriringan dengan dijalinnya kerjasama pembuatan radio bermerk “Bung Tomo”.

Pembuatan radio bermerk “Bung Tomo” ini diinisiasi bersama antara komunitas aksara Jawa Puri Aksara Rajapatni dan SMKN 12 Surabaya, yang dulu dikenal dengan nama Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Surabaya.

Kepala SMKN 12 Cone (tiga dari kiri) dan Thony (empat dari kiri) sepakat dalam kerjasama produksi radio USB ala jadul. Foto: nng

Melalui produk radio bermerk “Bung Tomo” ini akan membantu merekonstruksi memori kolektif, yang terkoyak akibat dibongkarnya Rumah Radio Bung Tomo pada 2016. Rumah eks Radio Bung Tomo adalah tempat dimana Bung Tomo mengumandangkan pidato pidato heroiknya demi menyemangati pejuang pejuang Surabaya dalam melawan tentara Sekutu.

Thony, Novita dan Sigit di ruang workshop kayu SMKN 12. Foto: nng

Pembicaraan mengenai produksi radio, yang akan digarap oleh tenaga siswa SMKN 12 ini, dilakukan oleh Kepala Sekolah Cone Sutarto Arifin dan Pembina Puri Aksara Rajapatni A. Hermas Thony di ruang Kepala SMKN 12 pada Selasa siang (15/7/25). Turut mendampingi Cone adalah Yatim Sigit Priyadi, guru produktif Kriya Kayu. Sementara dari Puri Aksara Rajapatni, turut membersamai adalah Novita (sekretaris) dan Nanang Purwono (Ketua/penulis).

“Saya masuk di ruang kerja pak Kepala Sekolah ini langsung merasa kaya. Yaitu kaya karya”, kesan Thony terhadap ruang kerja kepala sekolah, yang menjadi ruang pamer beragam karya seni siswa.

Pada pertemuan itu Thony menjelaskan latar belakang kaitan antara karya siswa berupa radio dan rasa keprihatinannya akan hilangnya Rumah Radio Bung Tomo. Karenanya Thony mengajak memproduksi radio bermerek Radio Bung Tomo

Cone, yang berlatar belakang keluarga TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar), sangat mendukung gagasan diproduksinya radio bermerk Bung Tomo yang bertujuan membangkitkan semangat perjuangan Bung Tomo, yang dipancarkan lewat gelombang radio.

Pendapat senada juga disampaikan A. Hermas Thony dengan mengajak SMKN 12 untuk memproduksi radio yang bermerk Radio Bung Tomo.

“Kami akan sampaikan ke mas Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo perihal penggunaan nama Bung Tomo sebagai merek Radio karya kreatif anak SMK sebagai upaya merekonstruksi ingatan kolektif Nasional. Bung Tomo identik dengan radio. Maka, radio karya kreatif anak SMK ini layak diberi nama Radio Bung Tomo”, jelas Thony.

Salah satu produk radio USB di ruang kepala sekolah. Foto: nng

Radio ini didesain khusus, yang secara otomatis ketika dinyalakan, akan ditandai dengan suara cuplikan pidato Bung Tomo. Radio Bung Tomo ini berupa radio USB Bluetooth dalam berbagai ukuran dan model yang mudah dan keren dibawa kemana mana.

Nantinya setiap kali Radio ini dinyalakan akan membawa ingatan tentang Rumah Radio Bung Tomo di jalan Mawar 10 yang telah dibongkar dan sekaligus mengingatkan akan semangat kejuangan Bung Tomo melalui sarana radio.

Kegiatan memproduksi radio ini berada dalam program studi yang berkaitan dengan seni visual dan kerajinan tangan.

Sementara itu Sigit, guru yang membimbing kelas Kriya Kayu mengatakan bahwa kesempatan ini akan memberikan peluang besar dalam meningkatkan keterampilan dan produktivitas serta kreativitas siswa.

“Selain itu anak anak juga bisa belajar dan menghargai sejarah, khususnya tentang sejarah Kepahlawanan yang tertoreh di Surabaya”, tambah Sigit bengkel Kriya Kayu. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *