Pramuka Adalah Wadah Baik Bagi Pembelajaran Dan Perkembangan Anak.

Aksara Budaya

Rajapatni.com: SURABAYA – Masa depan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan, kesehatan, perkembangan dan kesejahteraan anak di masa kini. Ironisnya, masih ada anak-anak Indonesia, yang hidup dalam kondisi memprihatinkan, jauh dari kata layak, terlebih dalam aspek kesehatan. Misalnya masih ada kasus stunting.

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, pada tahun 2024, prevalensi stunting di Indonesia sudah turun menjadi 19,8%, atau masih sekitar 4.482.340 balita. Berarti masih ada angka yang signifikan.

Beberapa masalah lain yang masih dihadapi anak-anak Indonesia meliputi kemiskinan, kurang gizi, akses pendidikan yang terbatas, dan rentan terhadap kekerasan.

Secara umum, kondisi ini dapat menyebabkan siklus kemiskinan yang sulit diputus, menghambat potensi individu, dan memperburuk kesenjangan sosial.

Untuk mengatasi dampak negatif dari kemiskinan, kurang gizi, akses pendidikan terbatas, dan kerentanan terhadap kekerasan, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai aspek. Diantaranya adalah peningkatan akses pendidikan.

Alam dan budaya bisa menjadi bahan pendidikan, yang sangat berharga bagi anak-anak karena keduanya menawarkan berbagai pengalaman belajar yang unik dan bermanfaat. Alam menyediakan kesempatan untuk belajar langsung dari lingkungan sekitar, sementara budaya memperkenalkan anak pada nilai-nilai, tradisi, dan cara hidup masyarakat.

Alam dapat menjadi guru yang luar biasa bagi anak-anak, mengajarkan berbagai pelajaran penting melalui pengalaman langsung dan eksplorasi. Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan alam, orang tua dan pendidik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemecahan masalah, serta membantu mereka mengembangkan kecintaan pada lingkungan.

Sementara budaya berperan penting dalam mendidik anak dengan membentuk nilai, norma, dan perilaku mereka sejak usia dini. Melalui budaya, anak-anak belajar tentang identitas, sejarah, dan cara hidup masyarakat mereka, serta mengembangkan rasa hormat terhadap keberagaman budaya lain.

 

Pramuka

Melalui Pramuka anak anak bisa belajar alam dan budaya. Foto: ist

Pramuka adalah salah satu bentuk sarana pendidikan, khususnya pendidikan nonformal. Gerakan Pramuka dirancang sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri, membentuk karakter, dan menanamkan nilai-nilai luhur pada generasi muda.

Pramuka memiliki Satuan Karya (Saka) yang berfokus pada budaya dan alam. Pramuka bisa menjadi garda dalam mengawal anak anak sebagai pelaku dan agen agen perubahan di masa depan. Adapun objek yang menjadi kekayaan Indonesia adalah budaya dan alam.

Di dalam Pramuda ada Saka Widya Budaya Bakti yang bertujuan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Pramuka dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Saka Widya Budaya Bakti memiliki beberapa krida (kelompok spesialisasi). Salah satunya adalah Krida Bina Nilai Budaya. Krida ini fokus pada keterampilan yang diantaranya adalah permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, dan tradisi musyawarah sebagaimana masuk dalam 10 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).

Sementara Saka yang menangani lingkungan hidup adalah Saka Kalpataru. Saka ini berfokus pada bidang lingkungan hidup, yang merupakan wadah bagi Pramuka Penegak dan Pandega (usia 16-25 tahun) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian terhadap lingkungan.

 

Budaya dan Alam

Bergaul natural dengan alam dan budaya. Foto: ist

Maka melalui gerakan Pramuka di bidang kebudayaan dan lingkungan hidup, para generasi muda akan senantiasa terdidik melalui alam ibu Pertiwi: alam dan budaya. Di seluruh sekolah sekolah, Gerakan Pramuka sudah menyebar secara nasional, yang bisa menjadi platform dalam memperkenalkan kemanfaatan alam (nature) dan budaya (culture) yang menjadi kekayaan Nusantara.

Alam dan budaya merupakan kekayaan Nusantara, yang tak ternilai harganya. Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki keindahan alam, yang luar biasa dan keragaman budaya yang sangat kaya. Kekayaan ini menjadi identitas bangsa dan modal penting untuk pembangunan berkelanjutan. Alam dan budaya sekaligus ruang kelas dan guru yang baik.

Belum lagi bahwa Pramuka mencakup beberapa Krida, yang di antaranya adalah Krida Pendidikan Masyarakat yang fokus pada keterampilan keaksaraan dan pendidikan masyarakat.

Selain itu ada pula Krida Bina Nilai Budaya, yang fokus pada keterampilan dalam permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, dan tradisi musyawarah.

Serta Krida Bina Cagar Budaya dan Museum, yang fokus pada keterampilan dalam pelestarian cagar budaya dan museum.

Maka Pramuda menjadi satu wadah pendidikan yang sangat baik bagi anak anak. Ini karena Pramuka berfungsi sebagai tempat atau lingkungan di mana anak-anak bisa belajar dan berkembang. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *