Potensi Disinformasi dan Misinformasi dari Berita Berita Hasil Olahan Artificial Intelligence (AI).

Budaya

Rajapatni.com: SURABAYA – Zaman semakin maju, teknologi pun berkembang dengan pesat. Salah satu dari hasil perkembangan teknologi itu adalah Artificial Intelligence (AI).

 

Artificial intelligence (AI)

Mesin menggantikan pikiran dan rasa manusia. Foto: ist

Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi, yang memungkinkan sistem komputer meniru kemampuan kognitif manusia, seperti belajar, bernalar, memecahkan masalah, memahami bahasa, dan membuat keputusan, dengan cara menganalisis data besar untuk mengenali pola dan melakukan tugas kompleks secara otomatis atau semi-otomatis.

Kecerdasan Buatan (AI) ini dikenal menawarkan banyak keuntungan, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan yang signifikan. AI memungkinkan pembuatan konten palsu (tidak benar) dan penyebaran berita hoaks secara cepat dan masif.

AI memang berkemampuan memproses berbagai jenis data, termasuk teks dan data visual (video), untuk melakukan berbagai tugas, yang diinginkan oleh penggunanya.

Saking rigidnya hasil kerja AI, pembaca atau penonton, yang disuguhi hasil olahan AI, tidak dapat membedakan apakah visual yang ditampilkan itu asli atau buatan. Akhirnya persebaran berita itu menjadi bias.

 

Bahaya AI

Tidak dipungkiri bahwa telah beredar konten visual di media sosial, termasuk video, yang diklaim terkait letusan Gunung Semeru atau bencana banjir dan tanah longsor Sumatra. Namun ternyata sebagian  konten konten itu merupakan hasil manipulasi AI atau hoaks. Konten semacam ini menimbulkan kekhawatiran dan tantangan dalam penyampaian informasi bencana yang akurat.

Selain itu, konten konten semacam itu dapat pula menimbulkan sejumlah dampak negatif lainnya, yang signifikan seperti terkait mis informasi, disinformasi, dan erosi kepercayaan publik terhadap media yang menyajikan. Masyarakat menjadi bingung.

Berita palsu (AI stories) dapat membuat masyarakat menjadi curiga, membenci kelompok tertentu, dan memperburuk perpecahan atau polarisasi di dalam masyarakat.

 

Gunakan AI Dengan Penuh Tanggung Jawab

Sebuah ilustrasi visual dari hasil olah AI. Foto: ist

 

Karenanya, untuk bisa memanfaatkan AI dengan baik dan bertanggung jawab, maka hendaknya pahami potensi dan batasannya, gunakan sebagai alat bantu kreatif dan efisiensi (bukan pengganti), berikan instruksi yang spesifik (prompting), selalu verifikasi informasinya, jaga keamanan data, dan terus tingkatkan keterampilan agar bisa berkolaborasi efektif dengan teknologi ini untuk hasil optimal.

Era teknologi sekarang tidak seperti dulu. Sekarang setiap orang dengan perangkat teknologi yang lebih canggih, telah mampu memproduksi konten dan mengupload konten kapanpun dan dari manapun dengan mudah dan cepat. Karenanya hanya mereka yang memahami ilmu jurnalistik yang diharapkan bisa mengimbangi produser konten indie.

Jurnalis profesional telah dilatih dalam etika media, verifikasi fakta, dan pelaporan yang seimbang. Keterampilan ini penting untuk melawan disinformasi dan misinformasi, yang terkadang dihasilkan oleh pembuat konten independen, yang tidak memiliki pelatihan formal jurnalistik tersebut. (PAR/nng)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *