Permainan Tradisional Patil Lele Dimainkan di Spanyol.

Budaya Tradisi

Rajapatni.com: SURABAYA – Permainan Patil Lele adalah salah satu permainan tradisional, yang tidak asing di Surabaya atau Jawa Timur. Tapi itu dulu. Mungkin, sekarang menjadi permainan asing. Wajar karena anak anak generasi baru sekarang, Gen Z, tidak pernah memainkan lagi. Tidak ada transfer tradisi.

Olahraga tradisional Patil Lele ini membutuhkan tanah lapang atau lapangan, yang luas karena pukulan tongkat kecil bisa melambung (terlempar hingga lebih dari 10 meter).

Permainan Patil Lele ini dimainkan oleh dua tim, yang menggunakan sepasang dua tongkat kayu ringan (panjang dan pendek). Tongkat pendek dicungkil agar melambung, lalu dipukul dengan tongkat, yang panjang sehingga melambung dan terlempar sejauh mungkin.

Sementara tim lawan berusaha menangkap tongkat pendek dan melempar kembali ke titik awal dimana tongkat panjang diletakkan di atas lobang dimana tongkat pendek bermula. Permainan ini dimainkan di area terbuka dengan lubang kecil sebagai centre permainan. Ini adalah permainan ketangkasan.

Dalam permainan ini, dibutuhkan alat, yang terdiri dari tongkat (stick) panjang kira kira 30 cm, yang berfungsi sebagai pemukul.

Lalu ada juga stick pendek sebagai tongkat “Anak”, yang menjadi Object yang dipukul. Panjangnya sekitar 10 cm.

Selain itu juga dibutuhkan lobang kecil memanjang sebagai tumpuan awal untuk memukul stick anak. Dua tim yang bermain adalah tim pemukul dan tim penjaga lapangan.

Selain di Jawa Timur, permainan olahraga tradisional Patil Lele ini juga ditemukan di daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah termasuk Yogyakarta.

Namanya olahraga tradisional, Patil Lele melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, melompat, dan memukul, yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran jasmani pemain.

Seperti permainan lainnya, Patil Lele mengajarkan nilai-nilai sportivitas, seperti menerima kekalahan, dan menghormati lawan sebagai pemenang.

Patil Lele menjadi ajang liga permainan tradisional. Foto: ist

Dengan memainkan Patil Lele, kita turut melestarikan warisan budaya dan permainan tradisional Indonesia agar tidak punah ditelan zaman modern.

 

Populer Di Spanyol

Mungkin permainan tradisional ini sudah tidak dianggap sebagai permainan zaman now sehingga cenderung ditinggalkan. Padahal di negara lain, seperti Spanyol, Patil Lele dimainkan oleh semua kalangan. Namanya Billarda. (https://billarda.gal/) Bahkan permainan ini di kompetisikan.

Permainan tradisional Patil Lele atau Billarda di Spanyol. Foto: ist

“Billarda” merujuk pada permainan rakyat tradisional di Kepulauan Canaria (mirip tip-cat atau phoosh), juga bisa berarti tala (tongkat kayu kecil) dalam bahasa Spanyol, atau bahkan perangkap berburu untuk kadal di Meksiko dan Honduras.

 

Bagaimana dengan di Indonesia?

Permainan ini tergolong permainan tradisional yang sesungguhnya dilindungi oleh Undang Undang dan wajib dilestarikan dan dimajukan. Permainan tradisional adalah salah satu dari 10 Object Pemajuan Kebudayaan (OPK) sebagaimana diamanatkan pada Pasal 5 UU no 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *