Budaya Sejarah
Rajapatni.com: SURABAYA – Membayangkan menikmati indahnya dan nyamannya sebuah kota benteng (bertembok). Surabaya pernah menjadi kota bertembok (walled town) di abad 18. Sekarang temboknya sudah tidak ada karena perkembangan kota dan perubahan zaman. Kota bertembok itu adalah Kota Lama Surabaya, tepatnya di zona Eropa (Belanda).

Setelah membandingkan kota bertembok Surabaya dengan kota tua Amersfoort (52,5 km tenggara Amsterdam) sebagaimana ditulis pada artikel sebelumnya, kini ada kota bertembok lainnya di Belanda yang perlu diintip. Yaitu Elburg.

Elburg adalah kota benteng (bertembok), yang mempesona dengan sejarah yang kaya sejak abad Pertengahan. Kira kira pada kisaran zaman Majapahit di abad 14. Di dalam tembok kota tua ini, wajah kota Elburg dapat dipandang sambil berjalan jalan menyusuri jalanan kota tua, yang beralas batu bata dan batu alam, kobblestein.

Umumnya jalan jalan kuno ini tidak lebar dengan rumah rumah berarsitektur kuno menjadi pagar peradaban Elburg, yang lokasinya 83 km di Timur Amsterdam.

Pusat kota kuno Elburg memiliki luas sekitar 250 kali 350 meter atau 8,75 hektar. Tidak luas, hanya dua kali dari luas zona Eropa Surabaya, yang sekitar 4 hektar.

Kota tua, yang bertembok ini dibangun kembali antara tahun 1392 dan 1396 di bawah perintah Duke of Gelre (Adipati Gelre) dengan desain jalanan yang lurus dan sudut 90 derajat alias jalanan berbentuk blok blok kotak. Area ini dikelilingi oleh parit, tanggul tanah, dan sisa-sisa tembok kota, yang terpelihara dengan baik. Pada pintu pintu utama terdapat jembatan yang menghubungkan kawasan dalam tembok dan luar tembok.

Sepert umumnya struktur tata tembok kota, keberadaan parit terdapat di luar tembok. Hal serupa pernah ada dalam struktur kota bertembok Surabaya di abad 18. Sekarang tembok dan Parit Surabaya telah hilang. Parit parit berubah fungsi menjadi jalan jalan seperti jalan Cendrawasih, jalan Merak, jalan Krembangan Timur dan jalan Garuda.

Sedangkan parit dalam struktur kota bertembok Elburg masih terlihat dengan jelas, melingkari kota tua. Keberadaan kota tua ini sangat jelas terlihat pada bangunan dan rumah rumah yang ada di dalamnya.
Rumah-rumah tua di kota bertembok Elburg, Belanda, memiliki karakteristik khas kota Hanseatic (kota dagang) abad pertengahan yang masih terjaga dengan baik hingga sekarang.

Misalnya salah satu gerbangnya, dibangun pada 1300 an atas perintah Duke of Gelre. Pintu gerbang ini tidak hanya untuk tujuan tujuan domestik tetapi juga berfungsi sebagai kebutuhan pertahanan militer. Namanya Vischpoort atau Gerbang Ikan karena keberadaannya dekat dengan pelabuhan yang terletak di depannya.
Tahun 1300 an atau abad 14 M adalah masa masa kerajaan Majapahit, yang peninggalannya sudah tercerai berai, kehilangan formasi visual tata ruang dan bangunannya.

Namun demikian, kota tua Elburg memberikan cermin sebuah kota bertembok Surabaya, yang pernah ada di abad 18. (PAR/nng).
