Keluarga Bung Tomo Mendukung Pembuatan “Radio Bung Tomo” oleh siswa SMKN 12 Surabaya.

Sejarah

Rajapatni.com: SURABAYA – Keseriusan memproduksi radio dengan nama (merek) “Radio Bung Tomo” dikuatkan dengan permohonan izin penggunaan nama Bung Tomo dari pihak ahli waris (keluarga) Bung Tomo, Bambang Sulistomo (putra Bung Tomo) di Jakarta.

Surat permohonan itu dikirimkan pada Jumat (18/7/25) kepada Bambang Sulistomo. Melalui pesan WA, Bambang Sulistomo mengapresiasi upaya Arek arek Surabaya dalam menjaga Ingatan Kolektif dan semangat kejuangan yang tertoreh di Jalan Mawar 10 Surabaya.

Surat ijin penggunaan nama Bung Tomo untuk nama produk radio “Radio Bung Tomo”. Foto: par

“Cak, matur nuwun sanget atas semangat nya untuk menjaga kekuatan spiritual kejuangan patriotisme nasionalisme budaya dan peradaban bangsa besar ini….🇲🇨🇲🇨🇲🇨”, demikian tulis Bambang Sulistomo pada Jumat pagi (18/7/25) melalui pesan WA.

Sebelumnya Bambang Sulistomo memang pernah menyampaikan dengan harapan bahwa di lahan bekas eks Rumah Radio Bung Tomo bisa lebih bermanfaat bagi publik secara inklusif demi menjaga, melindungi dan melestarikan nilai nilai kejuangan.

Seiring dengan harapan itu memang sudah greget untuk menjaga ingatan akan peristiwa dan semangat kejuangan di jalan Mawar 10, yang bangunan bersejarahnya, Bangunan Cagar Budaya (BCB), sudah tiada. Karena dasar itulah, sebuah gagasan memproduksi radio dengan nama “Radio Bung Tomo” hadir.

Radio buatan siswa SMKN 12 Surabaya. Foto: par

Yang menarik adalah radio itu dikerjakan oleh anak anak muda Surabaya, yang menimba ilmu di SMKN 12 Surabaya. Radio masa kini dengan kemasan masa lalu ini menjadi alat pengingat peristiwa dan semangat bersejarah dari Rumah Radio Bung Tomo.

Secara teknis ketika radio ini dinyalakan (on), maka akan keluar suara jingle the Tiger Shark, takbir dan pekik Merdeka serta cuplikan pidato Bung Tomo. Selebihnya mengikuti gelombang radio AM maupun FM sesuai selera pendengar. Adapun bentuk casing Radio Bung Tomo ini dibuat model vintage bagai radio radio jaman dulu ketika dipakai menangkap siaran siaran pidato Bung Tomo.

Terhadap karya kreatif siswa SMKN 12 Surabaya ini Bambang Sulistomo menyampaikan bahwa keluarga sangat mendukung apa yang menjadi kiprah dan geliat dalam menjaga dan memupuk nilai nilai kejuangan di Surabaya.

Makam Bung Tomo di pemakaman umum Ngagel di jalan Bung Tomo, Surabaya. Foto: ist

“Kami menyambut dan merasa mendapat kehormatan, Mas. Maturnuwun sanget atas perhatiannya dan semangat kejuangan angkatan 45 surabaya dan Indonesia…kami siap mas….🖋️🙏🇲🇨”, Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo, Ketua Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

Dengan begitu kegiatan memproduksi Radio Bung Tomo ini dapat berjalan sesuai harapan. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *