Jika di Paris ada Arc de Triomphe, di Surabaya ada Rumah Radio Bung Tomo.

Sejarah

Rajapatni.com: SURABAYA – Surabaya aktif menjalin kerjasama internasional di berbagai bidang, termasuk pendidikan, lingkungan, dan ekonomi dengan berbagai kota dan negara lain. Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas berbagai aspek seperti ekonomi, lingkungan, dan pengetahuan serta teknologi. Salah satu wujud kerjasama internasional Surabaya dengan negara lain itu adalah dengan dibukanya kantor perwakilan asing, seperti konsulat di Surabaya. Ada Konsulat jenderal (Konjen) dan ada pula Konsul Kehormatan (Konhor).

Kantor konsulat, sebagai perwakilan negara asing, memiliki sikap yang menghormati dan menghargai budaya setempat. Mereka biasanya berupaya memahami dan berinteraksi dengan budaya setempat melalui berbagai cara, seperti mengadakan acara budaya, mendukung kegiatan seni dan pendidikan, serta menjalin hubungan baik dengan komunitas lokal.

Hal ini telah ditunjukkan contohnya oleh Kantor Konsulat Jenderal Jepang dan Kantor Konsul kehormatan India di Surabaya. Mereka mendukung kegiatan komunitas budaya dan literasi Puri Aksara Rajapatni. Dalam dua kali kegiatan Hari Aksara Internasional, kolaborasi antara komunitas dan kantor perwakilan asing berjalan lancar. Pun demikian terhadap kerjasama bidang pendidikan dengan kantor asing lainnya seiring dengan makna identitas baru kota Surabaya. Surabaya City of Hero.

 

Surabaya City of Hero

Surabaya Kota Pahlawan memiliki bingkai tersendiri dan di Indonesia, Surabaya adalah satu satunya kota yang berpredikat Kota Pahlawan.

Surabaya, sebagai “Kota Pahlawan,” menawarkan banyak pelajaran dan potensi kerjasama, terutama dalam semangat kepahlawanan, pembangunan kota, dan keberagaman budaya.

Semangat juang Arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan bisa menjadi contoh inspirasi untuk membangun kota, yang lebih baik dan tangguh. Selain itu, Surabaya juga memiliki potensi besar dalam bidang infrastruktur, transportasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Selain Surabaya, ada beberapa kota lain di dunia yang juga dikenal sebagai “Kota Pahlawan”, terutama karena perannya dalam pertempuran atau perjuangan kemerdekaan.

Beberapa contoh kota itu adalah

Volgograd (dulu Stalingrad), Rusia. Kota ini dikenal karena Pertempuran Stalingrad yang sangat penting selama Perang Dunia II.

Leningrad (sekarang Saint Petersburg), Rusia. Kota ini pernah mengalami pengepungan berat selama Perang Dunia II dan menjadi simbol perlawanan.

Odessa dan Sevastopol, Ukraina. Keduanya adalah kota pelabuhan yang juga memiliki peran penting dalam Perang Dunia II.

Moskow, Rusia. Sebagai ibu kota, Moskow menjadi pusat perlawanan terhadap Nazi Jerman.

Minsk, Belarus adalah kota yang pernah mengalami pertempuran sengit selama Perang Dunia II dan menjadi simbol perlawanan.

Kiev, Ukraina adalah Ibu kota Ukraina yang juga menjadi medan pertempuran penting dalam Perang Dunia II.

Jadi, meskipun Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan di Indonesia, ada banyak kota lain di dunia yang juga memiliki julukan serupa karena sejarah perjuangan mereka. Kerjasama dengan kota kota itu sangat memungkinkan karena latar belakang sejarah yang serupa.

Karena latar belakang sejarah perjuangan serupa itulah bisa menjadi dasar kerjasama bilateral maupun multilateral demi kepentingan mutual bersama.

Surabaya dengan jejak sejarah kejuangan Bung Tomo di jalan Mawar 10 Surabaya berpotensi menjadi wadah kerjasama pendidikan antara Surabaya dengan kota kota lain yang memiliki latar belakang kejuangan.

Arc de Triomphe monumen kemenangan di Perancis. Foto: ist

Paris, Perancis memiliki tetenger Arc de triomphe de l’Étoile atau biasa dikenal sebagai Arc de Triomphe adalah monumen berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris, yang berdiri di tengah area Place de l’Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Monumen ini dibangun pada 1806 atas perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara kebesarannya.

Surabaya, dengan jejak kejuangan Bung Tomo di Mawar 10 telah membawa kemenangan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa, layak menjadi simbol kemenangan. Jika di Paris ada Arc de triomphe. Di Surabaya ada Rumah Radio Bung Tomo.

Bisakah jejak Rumah Radio Bung Tomo ini menjadi monumen atau tetenger membanggakan bagi Kota Pahlawan Surabaya? (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *