Bahasa Budaya
Rajapatni.com: SURABAYA – Kata kata dalam bahasa Belanda bertebaran di kawasan Kota Lama Surabaya. Setidaknya di setiap jalan di kawasan itu sudah ditandai dengan nama jalan lama ketika kawasan ini masih menjadi kawasan Eropa (Belanda) pada abad 19. Misalnya Dwarboomstraat (Mliwis), Boomstraat (Branjangan), Oost Krembangan (Krembangan Timur), Heerenstraat (Rajawali), Oud Hospitaalstraat (Mliwis bagian Barat) dan Bankstraat (jalan Garuda)

Masih ada lagi nama nama dalam Bahasa Belanda lainnya. Misalnya Willemsplein dan Roodebrug. Itu semua nama nama baru, yang berfungsi sebagai pengingat bahwa dulu pernah bernama dalam bahasa Belanda.

Sementara nama nama dalam Bahasa Belanda, yang masih asli. Yaitu nama pabrik lemon “J.C. van Drongelen & Hellfach”. Lainnya ada “Nederlandsch-Indische Levensverzekerings en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ)”, Serta ada, “De Javasche Bank”.


Belum lagi nama nama prasasti buatan lama pada gedung gedung yang didirikan pada masa kolonial. Seperti misalnya: “Deze Eerste steen is gelegd op den 8sten Maart 1915” di gedung Maybank dan “Ontwerp C.P. Wolff Schoemaker arch. Uitvoering Hollandsche Beton M.V. en A.I.A., Bureau” di Gedung PTPN jalan Jembatan Merah.


Segera warga Surabaya tidak perlu repot repot lagi karena ada sebuah lembaga Bahasa Belanda, yang bisa menjadi sumber terkait dengan perihal Bahasa Belanda. Nantikan kehadirannya di Surabaya sebagai partner dalam membedah Bahasa Belanda, termasuk belajar Bahasa Belanda, Erasmus Training Centre.

Surabaya adalah kota, yang tepat untuk hadirnya lembaga edukasi Bahasa Belanda. Surabaya sungguh memiliki sejarah panjang terkait dengan bahasa Belanda dengan budaya yang menyertainya.
Apalagi di makan Eropa Peneleh terdapat makam seorang linguistik modern yang dikenal sebagai Bapak Bahasa Daerah, Herman Van der Tuuk. Keberadaannya menjadi sumber sejarah bersama. Van der Tuuk yang lahir di Malaka pada 1824, selanjutnya pada 1825 orang tuanya pindah ke Surabaya sehingga Van der Tuuk muda tumbuh di lingkungan Surabaya dan belajar bahasa Jawa di Surabaya.
Hingga sekarang masih banyak sumber sumber sejarah dari literasi berbahasa Belanda. Sehingga literasi dan sumber sumber berbahasa Belanda masih menjadi rujukan sejarah. Lantas muncul istilah Dutch as a Source.

“Dutch as a Source” dapat merujuk pada dokumen sejarah, yang ditulis dalam Belanda atau bahan sumber utama dari Belanda, yang digunakan untuk penelitian, khususnya di bidang seperti sejarah dan studi kolonial.

Tentu Erasmus Training Centre bisa menjadi mitra dalam studi dan penelitian bersama khususnya dalam keterkaitan dengan bahasa. Erasmus Training Centre akan hadir di Surabaya pada 26 November 2025, yang berkantor di jalan Dukuh Pakis II Baru no 100, Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. (PAR/nng).
