꧌ꦝꦸꦧꦼꦱ꧀꧍ Dubes India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty Bantu Puri Aksara Rajapatni.

Aksara:

Rajapatni.com: SURABAYA – Bahasa Sansekerta dan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa menjadi perhatian Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty. Dubes Chakravorty, yang ꧌ꦝꦶꦝꦩ꧀ꦥꦶꦔꦶ꧍ didampingi oleh Konsul kehormatan India untuk Jatim, Jateng termasuk DIY, Manoj Bhat, bertemu dengan ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni, komunitas Aksara Jawa Surabaya di hotel JW Marriott ꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya ada Minggu sore (25/5/25).

Dubes India Sandeep Chakravorty (dua dari kiri) didampingi Konsul Kehormatan ꧌ꦅꦟ꧀ꦝꦶꦪ꧍ India untuk Jatim dan Jateng Manoj Bhat berdiskusi dengan Puri Aksara Rajapatni (Nanang dan Ita). Foto: vina

꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni, yang diwakili oleh ꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo (pendiri) dan Nanang Purwono (ketua) diajak bekerja sama lebih serius di ꧌ꦧꦶꦝꦁꦧꦸꦢꦪ꧍ bidang budaya, khususnya bahasa dan aksara. Selama ini, melalui kantor Konsulat Kehormatan India untuk Jatim dan Jateng, ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni telah mengawali dengan menggali ꧌ꦄꦏꦂꦱꦼꦗꦫꦃ꧍ akar sejarah aksara Jawa, yang memang bermula dari ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦥꦭ꧀ꦭꦮ꧍ aksara Pallawa dari India selatan.

Dalam perjalanannya ketika di ꧌ꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Nusantara, aksara Pallawa berkembang yang disertai ꧌ꦥꦼꦔꦫꦸꦃ꧍ pengaruh lokal, maka jadilah aksara Jawa Kuna atau Aksara Kawi. Fakta menunjukkan bahwa aksara Jawa kuna, yang ditemukan pada sejumlah ꧌ꦥꦿꦯꦱ꧀ꦠꦶ꧍ prasasti di Jawa menggunakan bahasa Sansekerta. Diantaranya adalah prasasti Wurare pada arca Joko Dolog di ꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya.

꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ berjabat tangan dengan Duta Besar India untuk Indonesia

꧌ꦥ꦳ꦏ꧀ꦠ꧍ Fakta sejarah inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan, disamping masih digunakannya bahasa Sansekerta di Indonesia. Dalam ꧌ꦏꦲꦶꦠꦤ꧀꧍ kaitan itu, Duta Besar India Sandeep Chakravorty berharap bahasa Sansekerta bisa terus ꧌ꦝꦶꦏꦼꦩ꧀ꦧꦔ꧀ꦏꦤ꧀꧍ dikembangkan dengan berkolaborasi dengan ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni.

“Di sini (red: Indonesia) bahasa ꧌ꦱꦤ꧀ꦰꦼꦏꦼꦂꦡ꧍ Sansekerta masih digunakan, baik untuk nama  lembaga juga untuk nama orang. ꧌ꦩꦶꦱꦭ꧀ꦚ꧍ Misalnya nama Taruna”, papar Dubes Chakravorty keada Puri Aksara Rajapatni di Eksekutif Lounge, hotel JW Marriott Surabaya pada ꧌ꦩꦶꦔ꧀ꦒꦸꦱꦺꦴꦫꦺ꧍ Minggu sore (25/5/25).

Chakravorty ꧌ꦩꦼꦤꦩ꧀ꦧꦃꦏꦤ꧀꧍ menambahkan bahwa justru bahasa Indonesia menggunakan bahasa ꧌ꦱꦼꦫꦥꦤ꧀꧍ serapan yang ꧌ꦧꦼꦫꦱꦭ꧀꧍ berasal dari bahasa Sansekerta.

Berangkat dari fakta inilah, Dubes Chakravorty ꧌ꦩꦼꦔꦗꦏ꧀꧍ mengajak Puri Aksara Rajapatni mencari dan mendata guru-guru bahasa Jawa ꧌ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀꧍ untuk diajak belajar bahasa Sansekerta.

“Sebagai awalan kita lakukan melalui zoom. ꧌ꦧꦼꦫꦶꦏꦸꦠ꧀ꦚ꧍ Berikutnya bukan tidak mungkin, kita bisa melakukan pengiriman ꧌ꦒꦸꦫꦸ꧍ guru untuk belajar bahasa Sansekerta di India. ꧌ꦤꦤ꧀ꦠꦶꦚ꧍ Nantinya terbuka untuk jenjang S1, S2 dan bahkan S3”, jelas Dubes Chakravorty.

Cakupan guru-guru itu tidak hanya dari Surabaya saja, ꧌ꦠꦼꦠꦥꦶ꧍ tetapi bisa lebih luas.

“Bahkan ꧌ꦗꦶꦏ꧍ jika ada peserta yang ꧌ꦝꦠꦁ꧍ datang dari luar pulau, seperti Kalimantan dan ꧌ꦱꦸꦭꦮꦼꦱꦶ꧍ Sulawesi, bisa saja”, tegas Manoj Bhat, Konsul Kehormatan India di ꧌ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Siap bekerjasama

꧌ꦲꦸꦧꦸꦔꦤ꧀꧍ Hubungan Jawa (Nusantara) dan India memang sudah berjalan ratusan tahun lamanya. Hubungan melalui bidang bahasa dan aksara, yang ditawarkan oleh ꧌ꦏꦼꦝꦸꦠꦄꦤ꧀꧍ Kedutaan Besar India untuk Indonesia di Jakarta, menjadi wujud hubungan budaya sebagai implementasi hubungan ꧌ꦝꦶꦥ꧀ꦭꦺꦴꦩꦠꦶꦏ꧀꧍ diplomatik bilateral Indonesia dan India.

Selain itu, dalam pertemuan itu, juga dibicarakan ꧌ꦒꦒꦱꦤ꧀꧍  gagasan pembuatan bersama film dokumenter tentang ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa, yang keterkaitannya dengan aksara asal India. Yaitu aksara  Brahmi hingga aksara Pallawa.

“Kita bisa kolaborasi ꧌ꦥꦿꦺꦴꦝꦸꦏ꧀ꦱꦶ꧍ produksi bersama. Tim film India mengerjakan sisi India dan tim Surabaya mengerjakan sisi ꧌ꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Nusantara. Beri saya konsepnya”, ujar Dubes Chakravorty.

 

Apresiasi dan ꧌ꦝꦺꦴꦤꦱꦶ꧍ Donasi

Dalam pertemuan informal itu, Dubes India Chakravorty mengapresiasi ꧌ꦈꦥꦪ꧍  upaya Puri Aksara Rajapatni dalam melestarikan Aksara Jawa ꧌ꦱꦼꦧꦒꦻ꧍ sebagai turunan dari aksara yang berasal dari India.

Kain dengan aksara Jawa

“Karena upaya Rajapatni yang terus menerus mengkampanyekan penggunaan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara jawa, saya berharap kegiatan ini dapat dikembangkan di daerah lain”, tambah Chakravorty.

Sebagai dukungan atas upaya Rajapatni dalam ꧌ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀꧍ melestarikan aksara Jawa dan menjalin hubungan budaya dengan India, Dubes Chakravorty mendonasikan ꧌꧇꧑꧕꧇ꦗꦸꦠ꧍ 15 juta rupiah untuk upaya pelestarian aksara.

“Aduh, terima kasih banyak pak Dubes”, ucap ꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo.

Sebaliknya, sebagai bentuk rasa terima kasih, ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni memberikan cinderamata berupa sarung batik beraksara Jawa dan mug Rajapatni serta ꧌ꦏꦭꦺꦟ꧀ꦝꦼꦂ꧍ kalender beraksara Jawa. (PAR/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *