꧌ꦧꦼꦭꦗꦂ꧍ Belajar Aksara Jawa Sambil Menikmati Eksotika Villa Riverzight Soerabaja.

Aksara Budaya

Rajapatni.com: SURABAYA – ꧌ꦱꦼꦱꦸꦮꦻ꧍ Sesuai kapasitas ruangan (jumlah kursi) di Museum Pendidikan Surabaya, peserta Sinau ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Aksara Jawa memang terbatas. Maksimal 10 peserta. Jika lebih dari itu, selebihnya harus rela duduk di lantai bermotif kembang. Agar nyaman, maka ꧌ꦗꦸꦩ꧀ꦭꦃ꧍ jumlah peserta maksimal 10 orang agar bisa duduk di ꧌ꦏꦸꦂꦰꦶ꧍  kursi yang tersedia.

Eks lobby villa menjadi ꧌ꦫꦸꦮꦁ꧍ ruang belajar. Foto: nng

Tidak hanya ꧌ꦩꦏ꧀ꦱꦶꦩꦭ꧀꧍ maksimal sesuai nominal kursi, tapi kualitas pembelajaran pun juga bisa maksimal. Sifat kelas tidak hanya ꧌ꦏ꧀ꦭꦱꦶꦏꦭ꧀꧍ klasikal, tapi bisa interaktif personal dalam pendampingan pembelajaran. Maklum untuk ꧌ꦥꦼꦤꦸꦭꦶꦱꦤ꧀꧍ penulisan aksara Jawa, sedikit perlu tutorial.

Perlu adanya ꧌ꦥꦼꦟ꧀ꦝꦩ꧀ꦥꦶꦔꦤ꧀꧍ pendampingan one on one oleh pengajar, Ita Surojoyo. Foto: nng

Untungnya para ꧌ꦥꦼꦱꦼꦂꦡ꧍ peserta ini rata rata sudah memiliki background nulis aksara Jawa. Pengajar ꧌ꦠꦶꦔ꧀ꦒꦭ꧀꧍  tinggal menindaklanjuti perkembangan dan kemampuan peserta. Peserta pun semakin ꧌ꦧꦼꦂꦰꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ bersemangat belajar karena faktor tempat dan lingkungan yang nyaman dan ꧌ꦩꦼꦤꦸꦚ꧀ꦗꦁ꧍ menunjang.

Eks bangunan villa di tepi ꧌ꦱꦸꦔꦻ꧍ sungai Kalimas. Foto: nng

Tempat belajar berada di bangunan kolonial eks sebuah ꧌ꦮ꦳ꦶꦭ꧍ villa dari era kolonialan Belanda. Namanya Villa Riverzight, yang letaknya ꧌ꦥꦼꦂꦰꦶꦱ꧀꧍ persis di tepi sungai Kali Mas di jalan Genteng kali ꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya.

Bayangkan sebuah villa berada di tepi sungai. ꧌ꦗ꦳ꦩꦤ꧀꧍ Zaman dulu, pastilah dapat diduga bahwa lokasi ini adalah lokasi yang indah. Berdasarkan buku Soerabaja ꧌꧇꧑꧙꧐꧐-꧑꧙꧕꧐꧇꧍ 1900-1950, Asia Maior, terdeskripsikan bahwa bantaran ꧌ꦱꦸꦔꦻꦏꦭꦶꦩꦱ꧀꧍ sungai Kalimas adalah kawasan indah, yang penuh dengan taman taman. Nama nama taman ꧌ꦩꦼꦚꦟ꧀ꦝꦁ꧍ menyandang nama nama petinggi Hindia Belanda. Selain itu bangunan rumah Loji dan villa menghadap ke sungai , yang berarti sungai adalah ꧌ꦥꦼꦩꦟ꧀ꦝꦔꦤ꧀꧍ pemandangan alam yang layak dinikmati. Apalagi sungai menjadi jalur transportasi utama di masanya. ꧌ꦒꦼꦝꦸꦁ꧍ Gedung Palace Van Simpang (sekarang Grahadi) pernah menghadap sungai Kalimas.

Dulu di masa ꧌ꦲꦶꦟ꧀ꦝꦶꦪꦧꦼꦭꦟ꧀ꦝ꧍ Hindia Belanda di pojokan jalan Ngemplak dan Ambengan pernah ada hotel, yang bernama Hotel Ngemplak. ꧌ꦥꦺꦴꦱꦶꦱꦶꦚ꧍ Posisinya persis menghadap ke sungai Kalimas. Jadi Hotel Ngemplak ada di selatan Kalimas. ꧌ꦱꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Sementara Villa Riverzight Rivier berada di Utara Kalimas. Mereka saling ꧌ꦧꦼꦂꦲꦝꦥꦤ꧀꧍ berhadapan hadapan dengan muka sungai Kalimas. Sungai yang indah.

Villa Riverzight bij Kalimas Soerabaja. Foto: nng

Keindahan villa ini bisa ꧌ꦝꦶꦄꦩꦠꦶ꧍ diamati dari struktur dan interior ruangan. Di ruang bekas lobby villa inilah ꧌ꦏꦼꦒꦶꦪꦠꦤ꧀꧍ kegiatan belajar aksara Jawa berjalan. Dulunya menghadap ruang lobby ini adalah empat kamar yang berpintu tinggi dan lebar. Di setiap kamar ꧌ꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶ꧍ memiliki jendela lebar berjeruji dengan pemandangan taman tropis di luar.

 

Terkesan

Keindahan ꧌ꦅꦤ꧀ꦏꦺꦫꦶꦪꦺꦴꦂ꧍ interior ruang lobby masih bisa dinikmati hingga sekarang. Termasuk dinikmati para pembelajar ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa. Salah satunya adalah Tommy Priyo. Ia mengatakan bahwa belajar aksara di tempat bersejarah dan klasik ꧌ꦩꦼꦩ꧀ꦧꦸꦮꦠ꧀ꦚ꧍ membuatnya merasa senang, merasa menjadi anak cucu orang Jawa yang dengan senang hati dan ꧌ꦠꦼꦂꦨꦸꦏ꧍ terbuka meneruskan nilai nilai luhur.

Tommy” nama salah ꧌ꦱꦼꦎꦫꦁ꧍ seorang peserta. Foto: nng

“Dan saya sangat ꧌ꦎꦥ꧀ꦠꦶꦩꦶꦱ꧀꧍ optimis dengan adanya kelas ini, kami sangat bangga melihatnya. Sehingga budaya ini, salah satunya aksara Jawa, bisa tetap lestari dan bisa ꧌ꦝꦶꦥꦏꦻ꧍ dipakai dalam keseharian. Semoga kedepan semakin banyak masyarakat yang sadar dan ikut ꧌ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀ꦚ꧍ melestarikannya”, tambah Tommy.

Pada Sabtu sore (18/10/25) ini adalah pertemuan ke-empat dari lima kali pertemuan. Kali ini ꧌ꦩꦼꦫꦺꦏ꧍ mereka menulis nama masing masing pada gantungan kunci. ꧌ꦲꦱꦶꦭ꧀ꦚ꧍ Hasilnya bisa dibawa pulang sebagai souvenir, souvenir hasil ꧌ꦥꦼꦭꦗꦫꦤ꧀꧍ pelajaran.

꧌ꦠꦸꦭꦶꦱꦤ꧀꧍ Tulisan indah menjadi souvenir. Foto: nng

Pengajar, ꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo, pun bangga melihat hasil karya tulis peserta. Sementara itu, pada pertemuan terakhir Minggu depan, mereka akan memberikan sebuah cinderamata kepada ꧌ꦫꦸꦩꦃꦧꦲꦱꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Rumah Bahasa Surabaya, sebuah karya seni beraksara Jawa. Cinderamata ini akan diberikan pada Sabtu, ꧌꧇꧒꧕꧇ ꦎꦏ꧀ꦠꦺꦴꦧꦼꦂ꧇꧒꧐꧒꧕꧇꧍ 25 Oktober 2025. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *