Belajar Aksara Jawa Ala Rajapatni

AKSARA

Rajapatni.com: SURABAYA – Rajapatni adalah nama istri Raja pertama Majapahit Raden Wijaya. Umumnya Sang istri dikenal dengan nama Dyah Gayatri Rajapatni.

Rajapatni artinya pendamping raja atau istri utama raja. Ia ahli strategi dan penasihat kunci yang sangat berpengaruh di balik kejayaan Kerajaan Majapahit, meskipun ia lebih banyak beroperasi dari balik layar.

Kebesaran nama Rajapatni ini juga digunakan sebagai nama media online Rajapatni.com yang secara khusus memfokuskan kepada informasi informasi demi pemajuan kebudayaan, khususnya

Aksara Jawa.

Tidak hanya mengandung informasi, tetapi media ini juga menyajikan bentuk pengajaran informal tentang Aksara Jawa.

Caranya adalah dengan menggunakan aksara Jawa dalam penulisan artikel.

Cårå ini tidak umum. Ini pola belajar “learning by experiencing (reading). Dalam artikel ada penulisan aksara, dimana aksara itu mentransliterasi kata atau frasa di belakangnya. Jadi di depan kata atau frasa yang tertulis dalam aksara Latin, di depannya diberi penulisan aksara Jawa. Ini adalah pengalaman pelibatan panca indera mata untuk mengenali aksara Jawa yang mentransliterasi kata kata atau frasa di belakangnya.

Misalnya ada kalimat “ꦏꦼꦕꦶꦤ꧀ꦠꦄꦤ꧀꧍ Kecintaan H. N. Van der Tuuk menjadi kaca benggala bagi orang Indonesia asli sendiri”. Di depan kata “kecintaan” ada penulisan aksara jawa ꦏꦼꦕꦶꦤ꧀ꦠꦄꦤ꧀꧍. Itulah penulisan aksara Jawanya.

Melalui proses pengalaman “kemata” (melihat) dan dengan semakin sering membaca artikel artikel yang dimuat di rajapatni.com, maka mata terbiasa melihat dan mengenal aksara Jawa. Tentu itu membutuhkan proses hingga pada akhirnya bisa.

Ini adalah proses pengalaman panca indera mata untuk mencerna bahan pelajaran.

 

SINAU AKSARA JAWA 

Rombongan mahasiswa Inggris belajar aksara Jawa. Foto: par

Selain melalui proses pengalaman kemata, Komunitas yang bernama Puri Aksara Rajapatni sebagai pengelola rajapatni.com juga membuka kelas gratis Sinau Aksara Jawa, yang diselenggarakan di Rumah Bahasa dan Museum Pendidikan Surabaya.

Melalui kegiatan ini, para pembelajar diajak belajar menulis manual dan digital dengan menggunakan perangkat HPnya sehingga ada pengalaman motorik. Dalam kelas Sinau Aksara Jawa ini ada proses dua arah secara interaktif antara pembelajar dan pengasuh (pengajar).

Belajar aksara Jawa interaktif dua arah. Foto: par

Selain praktek menulis, juga disampaikan dasar dasar teori belajar aksara Jawa, yang bersifat praktis dan cepat. Program Sinau Aksara Jawa ini dalam satu paket ada lima kali pertemuan. Diharapkan para peserta bisa mengikuti semua pertemuan agar lebih menguatkan proses pembelajaran dan memaksimalkan hasil hasil pembelajaran.

Kelengkapan kehadiran ini karena pada pertemuan kelima (terakhir) merupakan kelas charity yang mana pembelajar diajak berdonasi hasil pembelajaran ke publik. Yaitu dengan cara berbagi banner untuk UMKM dan kedai dengan menggunakan tulisan aksara Jawa. Nama yang tertulis adalah nama usaha atau nama produknya. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *