Rajapatni.com: SURABAYA – Anak anak adalah masa depan bangsa. Mereka akan membawa perubahan. Bisa berubah menjadi baik (positif) dan buruk (negatif). Semua tergantung dari orang tua.
Ini adalah penting membina anak-anak agar pada saatnya bisa berperan dalam membentuk masa depan suatu negara. Mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, pembangunan, dan segala aspek kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak adalah investasi untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Semua investasi itu adalah peran orang tua, lingkungan dan negara. Mereka tidak boleh tinggal diam dan berpangku tangan.
Apalagi kalau melihat ada anak yang memiliki talenta. Harus ada arahan dan bimbingan agar anak bisa terarah dalam perkembangannya. Diantara sekian sistem pendidikan, ada sistem pengajaran yang dinamakan Unschooling.
Unschooling adalah sebuah pendekatan pendidikan alternatif yang menekankan pembelajaran berdasarkan minat dan keinginan anak, bukan berdasarkan kurikulum yang terstruktur.
Dalam unschooling, anak-anak didorong untuk belajar melalui pengalaman sehari-hari, eksplorasi, dan permainan yang dipimpin oleh mereka sendiri. Orang tua atau pengasuh berperan sebagai fasilitator, menyediakan sumber daya dan dukungan, tetapi tidak menentukan apa, bagaimana, dan kapan anak belajar.

Omar Bazla Sastronegoro, adalah anak Surabaya yang masih berusia 10 tahun. Dia tidak belajar mengikuti kurikulum umum di sekolah. tetapi berdasarkan minat. Biasanya minat anak Unschooling terhadap sesuatu cukup mendalam dan karenanya orang tua harus bisa memfasilitasi dan menyertai serta mengarahkan anak.

Lain lagi dengan anak bertalenta di Jakarta asal Surabaya. Namanya Prabu Alif Febrian Herlambang, usia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Tidak hanya bertalenta di bidang seni tetapi juga piawai di bidang sastra yang berisi wawasan kebangsaan. Ini dapat dilihat berdasarkan karya karya sastra berupa puisi, yang berisi tentang kebangsaan. Tidak hanya menulis puisi, tetapi juga membaca puisi termasuk dalam gaya berorasi.
Deretan prestasi di bidang seni telah diraihnya. Diantaranya adalah menyabet the best drum performance dan juara 1 PTC Got Talent 2019 serta sejumlah pengalaman tampil di panggung panggung massa seperti Kampanye Akbar Prabowo dan Gibran dan pembacaan Pancasila bersama anak anak daerah termasuk tampil bersama Brang Brang Wetan Cak Nun (Emha Ainun Najib).
Ajangnya besar dan bergengsi. Anak di usia belia dengan tampil di hadapan ribuan massa pasti memiliki keberanian yang luar biasa. Wadah komunikasi melalui media sosialnya pun membuktikan. Selain YouTube, juga ada tik tok, Instagram dan Facebook. Anaknya berani tampil di depan massa.
Mereka Omar Basalamah dan Prabu Alif adalah pusaka bangsa, yang pada saatnya akan bersuara untuk negeri (PAR/nng)