Sejarah
Rajapatni.com: SURABAYA – Kreativitas tanpa batas. Itulah semangat yang bisa dipetik dari lingkungan Sekolah Seni SMKN 12 Surabaya. Anak muda berkarya demi upaya penyelamatan nilai nilai kejuangan, yang terkandung dalam Kota Pahlawan Surabaya.
Semakin modern Surabaya, semakin pula kota ini dihadapkan pada ancaman degradasi nilai nilai kejuangan, alasannya akibat pembangunan. Tidak menolak pembangunan. Tetapi pembangunan tidak boleh menenggelamkan jati diri dan jangan sampai pembangunan digunakan sebagai alat untuk dengan sengaja menghilangkan jati diri. Semangat kejuangan adalah jati diri kota, yang berjuluk Kota Pahlawan.
Memasuki bulan kemerdekaan Agustus dan menyongsong bulan mempertahankan kemerdekaan November, di sana ada satu frasa sama yang perlu dijaga. Yaitu identitas semangat kejuangan. Baik di bulan Agustus dan November, terkandung semangat kejuangan yang menjadi pijakan para pendahulu dalam menyelamatkan bangsa dari belenggu dan upaya penjajahan.
Waktu telah berganti dan perubahan pun terjadi, tapi darah harus tetap berwarna merah. Pun dengan semangat juang harus tetap berkobar dan membara.
“Jangan biarkan bara itu padam dan tinggalkan abu. Warisi apinya, bukan abunya”, demikian kata A. Hermas Thony yang mengingatkan adanya pesan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Thony mengingatkan pesan luhur itu agar juga masyarakat Kota Pahlawan Surabaya tidak melupakan semangat kejuangan Bung Tomo melalui alat perjuangannya, Radio Pemberontakan yang dipancarkan dari rumah di jalan Mawar 10 di masa perang revolusi.

Karenanya agar alat perjuangan dan semangat perjuangan itu senantiasa lestari, digagaslah sebuah merek produk radio kekinian dengan nama “Radio Bung Tomo”, yang produksinya dikerjakan oleh tangan tangan anak muda generasi bangsa, siswa SMKN 12 Surabaya.
Koordinasi antara Puri Aksara Rajapatni dan SMKN 12 Surabaya terus intensif dilakukan guna pelestarian nilai nilai kejuangan melalui karya kreatif anak sekolah.
Mungkin saja, Anda suka dengan benda-benda yang bernuansa klasik? Anda bisa mempertimbangkan radio karya anak muda Surabaya dengan bentuk dan gaya vintage. Jenis radio ini menyerupai dengan radio jaman dahulu tetapi dengan sentuhan kekinian.
Tipe radio ini tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga sebagai hiasan di rumah Anda dan bisa dibawa sebagai model gaya di segala suasana. Yang paling penting adalah adanya pesan semangat kejuangan Bung Tomo dalam membakar semangat kejuangan Surabaya.

“Ketika radio ini dinyalakan, sebagai signal nyala (on) akan keluar suara (audio) petikan pidato Bung Tomo”, ujar Thony.
Reka elektronika ini juga dikerjakan oleh tenaga dari lingkungan SMKN 12 Surabaya. Ini menunjukkan bahwa SMK Bisa!

Karya ini menjadi kebanggan anak negeri yang menimba ilmu di Surabaya dan bukan tidak mungkin karya kreatif ini menjadi cinderamata kebanggaan Kota Pahlawan Surabaya.
“Radio Bung Tomo menjadi identitas kejuangan Surabaya”, singkat Thony, penggagas Raperda Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan Surabaya. (PAR/nng)
