Ekspedisi Invasi Mongol ke Jawa Yang Gagal.

Sejarah

Rajapati.com: SURABAYA – Ada catatan menarik di kepulauan Karimata, yang menjadi jalur masuknya tentara Mongol (Tartar) ke Jawa pada 1293 M.

Jalur perjalanan Mongol ke Jawa pada 1293 M. Foto: ist

Sebagaimana dikutip dari sumber artikel arkeologi https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352226721000738 dengan judul “Armada Mongol dalam perjalanan menuju Jawa: Peninggalan arkeologi pertama dari Selat Karimata di Indonesia”

Artikel ini melaporkan isi prasasti, yang ditulis oleh serdadu Mongol sebelum masuk Jawa. Prasasti yang ditulis pada sebongkah batu besar ini sebagai rencana tanda kemenangan atas Jawa, yang rencananya setelah dari Jawa akan mampir ke Karimata lagi untuk merayakan kemenangan yang ditandai dengan bukti batu bertulis.

Prasasti Pasir Kapal di Karimata, jejak Mongol. Foto: ist

Namanya adalah Prasasti Pasir Kapal. Bunyinya adalah: “Pada tahun Zhinyuan 30, bulan pertama, hari ke 18, ada sebanyak 500 kapal parkir di tempat ini. Setelah 10 hari, lantas pergi menuju Jawa untuk menaklukkan Raja Jawa. Dengan menulis di atas batu ini, menjadi tanda kemenangan”.

Rombongan armada itu dipimpin oleh Jenderal Shi Bi dan navigator Uighur Ike Mese, dari Quanzhou ke Jawa pada tahun 1293.

Sayang sekali misi invasi Mongol di Jawa ternyata gagal. Kegagalan atau kekalahan di Jawa ini sebagaimana tercatat dalam catatan sebagai berikut. Atas kegagalan itu, mereka meninggalkan Jawa pada 31 Mei 1293.

Kedatangan dan perginya Tartar dari bumi Jawa. Foto: ist

Belum ada keterangan apakah tentara Mongol itu meninggalkan Jawa dari pintu Syurabhaya (Surabaya). Masih ada perdebatan mengenai hal ini. Jika melihat sungai sebagai jalur armada besar, maka yang lebih memungkinkan adalah Kali Brantas yang bermuara di Bangil.

Sementara alur yang melewati Surabaya adalah sungai kecil yang hanya bisa ditempuh dengan perahu perahu kecil atau sekoci.

Ada kisah ketika mereka di Karimata, mereka membuat perahu perahu kecil dengan bahan kayu dari pohon pohon di Kalimantan. Dengan perahu perahu kecil itu, sesampai di teluk (diduga Teluk Lamong), mereka lempar jangkar dan menaiki perahu perahu kecil menuju Surabaya hingga Pelabuhan Canggu dan dilanjutkan dengan jalan darat menuju pedalaman Jawa.

Jalur itu sebagaimana diikuti oleh Laksamana Cheng Ho pada abad 15 bahwa setelah lempar jangkar Cheng Ho naik perahu menyusuri Kalimas sampai ke pelabuhan Chang-ku (Canggu), dan dari sana ia dan rombongan melakukan perjalanan darat ke Man-che-poi (Majapahit).

Perjalanan dari China menuju Jawa ini menurut “Journal Elsevier: Archeological Research In Asia – 2022 – “Mongol fleet on the way to Java: First archaeological remains from the Karimata Strait in Indonesia” diceritakan bahwa persiapan untuk ekspedisi semakin dimatangkan, yang pada akhirnya, mereka berangkat dari Quangzu menuju Jawa pada tahun Zhinyuan 29, bulan ke-12, hari ke-14 atau 22 Januari 1293.

Sumber sejarah kedatangan Mongol.ke Jawa. Foto: ist

Adapun rute perjalanan mereka dari Quangzu melewati Campa (Vietnam), Pulau Serutu (Karimata, wilayah Kalimantan Barat), Pulau Gelam (Karimata), Pulau Karimunjawa, lalu mendarat di Tuban, Pulau Jawa.

Tercatat mereka bersandar di pelabuhan Tuban pada 22 Maret 1293. Kedatangan pasukan Tartar ini dipimpin oleh tiga jenderal yang terdiri dari Ike Mese, Shi Bi, dan Gao Xing.

Menurut Yuan Literature (vol 41) bahwa ada 1.000 kapal, 20.000 tentara dengan persedian makanan untuk selama 1 tahun. Semua disediakan oleh Kaisar.

Sementara menurut Prasasti Pasir dan Kapal, yang ditemukan di Pulau Suruan di Kepulauan Karimata, disana tertulis ada 500 kapal.

Sejak mendarat di Tuban, 22 Maret 1293, mereka menuju ke Kutaraja, dimana Kertanegara berada. Mereka terbagi dalam tiga rombongan dan masing masing dipimpin oleh seorang jendral. Bahkan rute perjalanan menuju Kutaraja pun berbeda beda. Jendral Shi Bi dengan pasukannya menuju target lokasi melalui jalur laut. Jendral Ike Mese melalui jalur darat. Pun demikian dengan Jendral Gao Xing, yang juga melalui jalur darat.

Namun mereka bertemu di satu titik yang sama sebelum menuju ke target lokasi. Titik pertemuan ini bernama Pat Shih Kan atau Pacekan.

Singkat cerita ekspedisi Mongol ini gagal dan Tartar mundur dari Jawa pada 31 Mei 1293. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *