Sejarah
Rajapatni.com: SURABAYA – Boleh saja saya membayangkan dan berharap sesuatu sebagai wujud kekanggenan akan ketiadaan dan kehampaan. Saya membayangkan kehadiran kedua orang tua, yang sudah berpulang. Rasa itu sangat manusiawi.
Kehampaan itu juga terjadi pada ruang dan situs dimana pernah ada Rumah Radio Bung Tomo. Ada nilai luhur di sana, yang sangat berarti bagi bangsa dan negara.
Atas kemampuan diri, yang bisa dilakukan, maka muncullah gagasan nama produk kreatif radio yang bernama “Radio Bung Tomo”. Gagasan itu bisa terwujud setelah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait. Yaitu keluarga Bung Tomo dan produsen radio yang tidak lain adalah Kepala Sekolah SMKN 12 Surabaya.
Wujudnya adalah sebuah logo atau brand name “Radio Bung Tomo” untuk radio sebagai produk kreatif anak anak SMKN 12 Surabaya. Brand ini mengandung makna filosofi, yang menjadi reinkarnasi Radio Perjuangan Bung Tomo, yang pernah ada di Mawar 10 Surabaya.
Logo Radio Bung Tomo ini bergambar sosok gambar Bung Tomo sedang berpidato, yang di bagian bawah terdapat pita bertulis Radio Bung Tomo dengan gambar mic yang kakinya menjadi bagian dari huruf “i”. Gambar ini terbingkai garis kotak dengan tangan Bung Tomo keluar dari bingkai.
Secara filosofi logo dengan gambar gambar pilihan ini berarti:

Warna merah dan putih adalah lambang darah dan kain putih, yang bisa membentuk warna merah-putih sebagai lambang bendera kebangsaan Merah Putih. Petikan pidato Bung Tomo.
Gambar Bung Tomo sedang berorasi menunjukkan semangat tatkala Bung Tomo berpidato melalui Radio Pemberontakan di Jalan Mawar 10 Surabaya.
Pita dengan nama Radio Bung Tomo melambangkan tali (ikatan) persatuan dan kesatuan.
Mikrofon adalah perlambang mic radio yang dipakai mempersatukan tekad dan menguatkan semangat kejuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Hanacaraka berhuruf Syu (ꦯꦹ) dari kata Syurabhaya (ꦯꦹꦫꦨꦪ) dengan makna sebagaimana sesuai dengan prasasti Canggu (1358 M) yang berarti “Berani Menghadapi Bahaya” tertulis pada mik yang menjadi corong orasi orasi radio Bung Tomo.
Telunjuk Keluar Kotak melambangkan kekuatan menerobos keterkungkungan (out of the box) atau berpikir diluar kebiasaan atau berpikir kreatif dan inovatif.

Melalui radio buatan anak anak SMKN 12, yang bermerek “Radio Bung Tomo” dengan makna filosofi dan fitur fiturnya diharapkan bisa mengembalikan ingatan kolektif tentang Bung Tomo, peran Bung Tomo dan alat juang Bung Tomo yang berupa Radio Pemberontakan.
Tidak cukup dengan karya kreatif radio, yang bermerek Radio Bung Tomo, angan angan juga tertuju pada harapan reinkarnasi studio penyiaran, yang membawa dan mempromosikan nilai nilai kejuangan dalam program programnya sesuai zaman.
Harapannya adalah reinkarnasi studio radio penyiaran dengan positioning khusus untuk mempertegas dan memperteguh Surabaya sebagai Kota Pahlawan, sesuai dengan identitas baru kota Surabaya, “City of Hero” yang baru saja diluncurkan.
Produk radio dan logo secara praktis sudah terwujud, selanjutnya dapat diduga akan ada pertanyaan: isi siaran (program) radionya apa saja? Mari kita jawab bersama! (PAR/nng).