Indonesia bisa Ajukan Diri Sebagai Anggota Federasi Internasional Gilli Danda (Patil Lele).

Budaya Tradisi

Rajapatni.com: SURABAYA – “Kalau di kampung kampung anak anak masih main”, demikian kata Manoj Bhat, Konsul Kehormatan India di Surabaya, menanggapi permainan tradisional Patil Lele, yang diberitakan asal India yang usianya sudah lebih dari 2500 tahun.

“Di India, itu namanya Gilli Danda”, lanjut Manoj yang menaruh perhatian terhadap kebudayaan Jawa.

Permainan tradisional Gilli Danda atau di Surabaya disebut Patil Lele, dipercaya sudah ada sejak zaman Kekaisaran Maurya, kira kira 2500 tahun lalu.

Permainan tradisional anak di India. Foto: ist

Melalui Patil Lele itu, ternyata pengaruh India yang masuk Nusantara tidak hanya berupa keagamaan, perdagangan dan arsitektur, tetapi juga permainan. Setidaknya ada dua permainan. Yaitu Gilli Danda dan Ular Tangga atau Dharma-Karma. Kedua permainan tradisional ini mengajarkan nilai nilai dan norma, yang baik buat edukasi.

Misalnya Patil Lele melatih kerja sama tim, ketangkasan, ketelitian, sportivitas, dan kecerdasan strategis. Sedangkan permainan Ular Tangga mengajarkan nilai moral tentang perbuatan baik (Darma) dan buruk (Karma). Siapa berbuat baik akan naik tangga. Sebaliknya siapa berbuat jelek akan dimakan ular.

Sayangnya permainan tradisional ini semakin dimakan kemajuan zaman, kalah oleh permainan permainan modern. Terlebih perangkat teknologi seperti HP.

Atau kekalahan itu justru karena ketidak pedulian kita terhadap nilai dan norma luhur, yang memang pernah dipegang erat oleh leluhur.

“Kekalahan” (kelunturan) nilai nilai itu semakin nyata yang cepat atau lambat, nilai nilai itu akan hilang dari sifat sifat bangsa Indonesia. Atau menjaga nilai nilai luhur itu tidak ekonomis untuk menjawab tantangan masa kini?

 

Negara Eropa

Nama Gilli Danda, yang di Indonesia disebut Patil Lele, Patok Lele, Benthik dan lain sebagainya dan di Spanyol juga dikenal sebagai Billarda selain Gilli Danda, sudah menjadi permainan tradisional yang dipertandingkan.

Indonesia punya organisasi yang menampung dan memajukan permainan tradisional, yang disebut KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) dan PORTINA (Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia). Karena permainan tradisional ini terkait dengan kebudayaan daerah maka akan sangat kooperatif jika organisasi olahraga tradisional ini bekerjasama dengan dinas kebudayaan yang sama sama punya kepentingan dalam pemajuannya.

Di Surabaya kegiatan ini jauh lebih mudah karena berada dalam naungan satu atap kedinasan, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya.

Karena permainan tradisional ini berada dalam peraturan perundangan undangan, UU 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan didukung oleh UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No. 3 Tahun 2005, yang mewajibkan pembinaan olahraga rekreasi tradisional.

Aturan aturan ini bertujuan memastikan permainan tradisional tetap ada dan diajarkan, dengan program seperti festival, promosi, dan dimasukkan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai kementerian terkait.

Menurut mitra dalam kelompok Facebook Billarda Galicia bahwa saat ini terdapat 14 klub olahraga yang berkompetisi di Liga Billarda Galicia, Spanyol.

Liga Patil Lele di Spanyol. Foto: ist

Negara-negara yang masih memainkan Gilli Danda berada di bawah naungan Federasi Internasional Gilli Danda, yang berkantor pusat di Noida, Uttar Pradesh, India. Federasi ini berupaya memulihkan permainan tradisional India, yang sudah berusia ratusan tahun ini dengan menyusun buku peraturan dan mempromosikannya secara profesional. Indonesia bisa mengajukan diri sebagai anggota. (PAR/nng)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *