Sosok Ibu di Hari Ibu Nasional.

Budaya

Rajapatni.com : SURABAYA – December is about to come. Segera! Ada apa lagi nantinya? Pastilah ada yang baru!

Desember haruslah ceria meski bulannya relatif penuh bayang bayang mendung dan ancaman hujan. Maklum orang Jawa bilang Desember adalah deres derese (lebat lebatnya) sumber. Tapi semangatnya haruslah terang dan ceria.

Desember adalah bulan yang menyongsong kelahiran Hari Ibu, yang menjadi manifestasi sosok besar ibu dalam hidup. Akan ada Hari Ibu, peringatan sosok perempuan, yang telah melahirkan dan membesarkan kita semua.

Menyongsong Hari Ibu pada 22 Desember 2025. Foto: ist

Ya, setiap tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai bentuk penghormatan terhadap peran besar perempuan, khususnya ibu, dalam membangun keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Sri Rajapatni, sosok ibu yang patut diteladani. Foto: dok

Ada pula sosok ibu, yang penuh keikhlasan yang seharusnya menjadi teladan bagi semua dan bangsa. Ia adalah Dyah Gayatri atau Sri Rajapatni yang lahir sekitar tahun 1275, meninggal tahun 1350. Ia adalah putri bungsu raja Kertanegara dan salah satu istri dari Dyah Wijaya, raja pertama Majapahit (1293-1309), juga merupakan nenek dari Hayam Wuruk.

Kehadirannya sebagai seorang ibu di era Kerajaan Majapahit patutlah dikenang dalam peringatan Hari Ibu di masa sekarang dan mendatang. Rajapatni adalah sosok ibu sepanjang masa yang luar biasa, yang tentunya layak menjadi suri teladan dalam peringatan Hari Ibu secara nasional. Itu semata mata karena perannya, yang signifikan dalam mendidik, membimbing, dan mempengaruhi anak cucunya, yang kemudian membawa Majapahit kala itu pada puncak kejayaannya.

Sebagai seorang ibu, pewaris kerajaan besar, Dyah Rajapatni lebih memilih sebagai bhiksuni dari pada kemudian tampil sebagai pemegang tahta. Justru Ia mempersiapkan anak nya sebagai pewaris. Tribhuwana Tunggadewi dan sekaligus nenek dari Hayam Wuruk.

Yang dapat diteladani dari Rajapatni sebagai seorang ibu adalah terkait dengan kepemimpinan, kebijaksanaan, keikhlasan, dan peran penting perempuan dalam sejarah. Beliau adalah sosok ibu, mentor, dan penasihat strategis di balik kejayaan Majapahit.

Kehadiran dan kontribusi Gayatri sebagai seorang ibu membuktikan bahwa perempuan memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam sejarah, tidak hanya terbatas pada peran domestik. Sosoknya menginspirasi bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin dan berkontribusi secara signifikan dalam bidang politik, sosial dan budaya. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *