Budaya
Rajapatni.com: SURABAYA – Taalunie (Uni Bahasa Belanda) atau Nederlandse Taalunie (NTU) adalah lembaga yang mengatur penggunaan bahasa Belanda secara internasional. Lembaga, yang beranggotakan tiga negara (Belanda, Belgia dan Suriname) ini, akan membuka cabang (kantor) di Surabaya bersama dengan Erasmus Training Centre (ETC).
ETC adalah lembaga kursus bahasa Belanda, yang tentu saja keberadaannya mendapat dukungan dari Taalunie. Taalunie memang mendukung kegiatan kegiatan kursus dan studi bahasa Belanda di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya Surabaya.
Di Surabaya Taalunie – ETC akan berkantor di gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Griya Husada di jalan Dukuh Pakis II Baru no. 100, Dukuh Pakis, Kec Dukuh Pakis, Surabaya. Lembaga kursus ini menyediakan kursus bahasa dan budaya Belanda serta pelatihan guna menunjang mobilitas kemampuan mahasiswa dan akademik antara Indonesia dan Belanda.
Kota Lama Surabaya

Sementara itu Surabaya dengan Kota Lama Surabaya, yang menyimpan jejak sejarah dan budaya Eropa, khususnya Belanda memiliki korelasi dengan hadirnya Taalunie – ETC. Taalunie – ETC akan menjadi wadah dalam upaya mengisi keberadaan Kota Lama Surabaya, yang diharapkan tidak hanya kembalinya bangunan bangunan dari era kolonial. Tetapi dapat pula menghadirkan nilai nilai budaya, pendidikan dan sejarah yang tersimpan dari kemegahan gedung gedung berarsitektur kolonial. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah RI, yang semakin meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemerintah Kerajaan Belanda.

Indonesia dan Belanda memiliki ikatan sejarah yang dalam dan kuat. Di Arsip Nasional RI (ANRI) sendiri banyak tersimpan data dari era VOC yang jumlahnya mencapai 10 juta folio. Ini menjadi data terbanyak di dunia.
Herman Van der Tuuk
Selain itu, adalah fakta bahwa makam ahli linguistik Eropa, yang dianggap sebagai peletak dasar linguistik modern di Nusantara, ada di Surabaya. Yaitu Herman Neubronner van der Tuuk.
Latar belakang sejarah ini menjadikan lebih kuatnya makna kehadiran Taalunie ETC di kota Surabaya. Banyak prasasti prasasti berbahasa Belanda yang terhampar di pemakaman Eropa Peneleh dan nantinya lembaga Taalunie ETC ini diharapkan dapat berperan dalam menggali makna dan sejarah orang orang dari nisan nisan yang ada.

Rencananya kehadiran dari Taalunie ETC Surabaya akan diresmikan pada Rabu, 26 November 2025. Pada Selasa, tim Taalunie ETC berencana akan mengunjungi Kota Lama Surabaya, tepatnya yang dikenal dengan Zona Eropa (Belanda). Sebelumnya direktur ETC Jakarta, Fons van Oosterhout, telah terlebih dahulu datang ke Kota Lama Surabaya. Kali ini akan datang kembali bersama tim Taalunie dan pihak Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Kehadiran mereka akan didampingi oleh Nanang Purwono, Ketua Puri Aksara Rajapatni. (PAR/nng).
